misi dari bokap

155 136 199
                                    

"Kambing lo! katanya lo mau deketin gue sama vita, terus sekarang lo misahin gue beda kelas lagi!"

"Bukan gue yang bagi kelasnya monyed!"

"Harusnya lo bilang ke bokap lo!"

"Yes satu kelas sama Ari Babi!"

"Diem lo!"

Bagaimana Ari tidak sewot dan marah-marah seperti cewek pms kepada Aiden orang beda kelas sama Vita. Walaupun hanya beda kelas, itu bagi Aiden tapi tidak bagi Ari.

"SD sadar diri ri, otak kita pas pasan. Lo kalau mau di kls X IPA 1 memang bisa, tapi dalam mimpi." Aiden membenarkan, ada benarnya juga kata katanya.

Memang benar adanya, Ari saja peringkat terakhir dari siswa-siswi peserta didik baru SMA Bangsa. Nilai Ari saja pas pasan dengan nilai KKM yang telah di tentukan di sekolah itu. Untuk menerima apakah Ari layak berada disini saja butuh pertimbangan yang sangat matang, alhasil ada mukjizat akhirnya Ari bisa menapakkan kaki di sini.

Jika memang nilai yang mempengaruhi mengapa Aiden satu kelas bersama Ari?

Jika di ingat-ingat Aiden berada di posisi ke 7 dari siswa-siswi peserta didik baru SMA Bangsa, bukankah seharusnya Aiden berada di kls X IPA 1 bukan X IPA 3 yang tak seharusnya bersama Ari dan Bagas? Lagi pula dia anak kepala sekolah di SMA Bangsa harusnya dia berada di kls para siswa elit, lah ini siswa sulit.

"Untung gua sama lo lo pada, jadi punya temen kan gue."

Hanya satu mahluk ini yang amat tentram dan bahagia bisa berkumpul dengan sahabatnya yaitu Babi dan Kutub.
Jangan dipertanyakan lagi mengapa Bagas bisa satu kelas dengan Ari dan Aiden.
Bagas saja peringkat kedua sebelum Ari. Bagas diterima di SMA ini saja sudah sujud syukur.

"Syukuri apa adanya ri, hidup adalah anugerah,"

Ari mengabaikan ucapan Bagas tidak penting soalnya.

"Kalau masalah nilai, kenapa lo satu kelas sama gue?"

"Bokap, lo inget kan?" Ucap Aiden untuk mengingat kan hal itu.

°🌻°

Satu persatu anak tangga telah Aiden turuni. Disana dia melihat ada dua manusia, Aiden kenal dengan dua manusia itu, siapa lagi kalau bukan Vita dan Ari.

"Vit, disini lo?" Sapa Aiden kepada Vita.

Vita memiringkan kepala, sebab suara itu berada di belakang Ari, Vita tidak melihat karena badan Ari menggalangi sosok itu.

Dengan santainya Aiden melangkah kedepan agar Vita melihat jelas bahwa yang menyapa Vita adalah Aiden bukan mahluk halus.

"Aiden?"

"Aiden?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Time MemoriesWhere stories live. Discover now