MSB 15

17.1K 466 1
                                    

Flashback on.

Setelah makan siang, Gabriel mengajak Xandrea pulang untuk beristirahat karena nanti malam mereka akan berkunjung ke Rumah Keluarga Mahaprana.

Huek

Huek

Xandrea bangun dari tidurnya karena terusik dengan suara itu, menoleh kesamping dan tidak menemukan Gabriel.

Xandrea pun bangun menuju asal Suara, yaitu kamar mandi, terlihat Gabriel yang sudah terduduk lemas di depan closed.

" Sayang are you okay?" tanya Xandres khawatir.

Gabriel menoleh ketika mendengar suara Xandrea, Xandrea bisa melihat bibir Gabriel yang pucat, mata berair, serta hidung yang memerah.

Xandrea memeluk Gabriel," Hey, kenapa? apa yang sakit?"

" Hiks, k-kepala ku pusing, terus perutnya mual, gak suka," adu Gabriel, menenggelamkan wajahnya di leher Xandrea, menghirup aroma flower dari tubuh Xandrea, ajaib nya rasa mual yang dia rasakan sedikit demi sedikit mulai menghilang.

" Terakhir kamu habis makan apa?"

" Aku makan masakan kamu tadi siang, t-tapi kok kamu gak sakit."

Xandrea terdiam.

" Kita balik ke kamar ya."

Xandrea membantu Gabriel untuk bangun, menuntun Gabriel dengan perlahan.

Xandrea menata bantal agar Gabriel nyaman.

" Udah nyaman?"

"Hmm."

" Kamu tunggu disini, aku bikinin bubur sama ngambil obat pereda mual," ucap Xandrea.

" Jangan lama-lama,"rengek Gabriel, tangan masih terus menggenggam tangan Xandrea seolah tidak memberi Xandrea celah untuk pergi darinya.

Sebelum keluar Xandrea menyempatkan untuk mencium kening Gabriel.

10 menit kemudian.

Xandrea datang dengan nampan ditangannya.

" Makan bubur dulu baru minum obat."

Segera Gabriel memakan buburnya meskipun terasa gambar di mulutnya, baru meminum obat. Padahal Gabriel itu tipe orang yang susah banget disuruh makan sama minum obat waktu sakit tapi, karena Xandrea yang ngelayanin jadi ya mau-mau aja.

" Nanti sebelum ketemu keluarga kamu, kita pergi ke rumah sakit."

" Aaaa, gak mau," Gabriel menggeleng ribut.

" Aku gak butuh pendapat kamu," Gabriel cuma bisa pasrah, dia keras kepala tapi Xandrea lebih lebih keras kepala darinya.

••••

" Tuan Gabriel baik-baik saja, tapi boleh saya periksa istrinya," ucap Dokter perempuan itu.

" Kenapa jadi saya yang diperiksa," tanya Xandrea penasaran.

" Hanya untuk memastikan, silahkan berbaring di sana" Jawab sang dokter, menunjuk ranjang yang tadi digunakan untuk memeriksa Gabriel.

Xandrea mengikuti perintah dokter itu meski ragu.

Dokter itupun menyingkap baju Xandrea.

" Kenapa harus dibuka," protes Gabriel yang sedari tadi diam.

" Saya hanya ingin memeriksa perut istri anda."

" Sepertinya benar dugaan saya," ujar dokter itu setelah memeriksa perut Xandrea.

" Kenapa dok, istri saya sakit apa?"

" Istri Tuan tidak sakit apa-apa, tapi kalian sebentar lagi akan menjadi orang tua."

Flashback off.

Bugh

Bugh

Bugh

Daddy Gerral melayangkan pukulan bertubi-tubi pada Gabriel, Gabriel hanya diam pasrah karena memang ini konsekuensinya.

" Daddy tidak pernah mengajari kamu menjadi laki-laki brengsek!!"

" Apa yang sudah kamu perbuat pada Xandrea."

Mommy Genna berusaha menenangkan sang suami.

" Cukup Dad, Mommy tahu Gabriel salah tapi, rasanya tidak pantas Daddy seperti ini saat ada Tamu, jadi Mommy mohon tenang ya Dad," bujuk Mommy Genna.

Daddy Gerral pun duduk kembali ditempat nya, Xandrea langsung berdiri menuju Gabriel yang tersungkur dilantai, membantu Gabriel untuk kembali duduk di sofa.

" Percepatan pernikahan kalian" perintah Kakek Sadewa Mutlak.

" Genna bukan kah wajah Xandrea mirip dengan temanmu," ungkap nenek Garcia.

Mommy Genna refleks memperhatikan setiap inci wajah Xandrea.

" Iya ibu, Xandrea mirip dengan Vivianne," kata Mommy Genna mengingat wajah teman sejatinya yang sudah lama tidak berjumpa.




8 • 03 • 2023

Menjadi Sugar Baby [END] Where stories live. Discover now