MSB 12

21.3K 430 5
                                    

Sesuai perkataan Gabriel tadi. Sekarang Gabriel sama Xandrea lagi perjalanan menuju tempat Dinner, kali ini suasananya beda 180 derajat, biasanya Xandrea akan membuat lelucon tapi kali ini untuk bernapas saja rasanya susah.


Xandrea sesekali melirik Gabriel yang hanya diam dan fokus ke jalanan, kemudian menunduk menatap tangan nya, biasanya Gabriel selalu mengenggam tangan, Xandrea menghela nafas panjang tapi kalo dipikir-pikir lagi, Gabriel gak seharusnya marah.

Tapi tanpa Xandrea sadari sedari tadi Gabriel melihat apa yang Xandrea lakukan sesekali Gabriel tersenyum gemas, Gabriel tau Xandrea merasa asing dengan situasi saat ini.

Sebenarnya Gabriel cemburu, marah juga tapi sekarang udah enggak, soalnya mana bisa marah lama-lama sama Xandrea.

" sebenarnya kita mau Dinner dimana?" Xandrea memberanikan diri bertanya kepada Gabriel.

Namun sayangnya tidak ada jawaban dari Gabriel, meliriknya pun tidak, hal itu membuat Xandrea merasa sedih dan semakin merasa bersalah padahal kejadian tadi bukan keinginan nya.

Sedetik kemudian senyum manis dibibir Xandrea muncul, kenapa? Karena tangan Gabriel menggenggam tangan.

Gak lama kemudian mobil Gabriel berhenti di sebuah restoran mewah.

Gabriel turun, lalu mengitari mobil untuk membukakan pintu untuk Xandrea.

'Kenapa masih romantis sih, padahal dia kan lagi marah, bikin tambah sayang, tapi kemarin, kemarin nya lagi, dia pelukan sama cewek,' gerutu Xandrea dalam hati.

" Makasih." Gabriel mengangguk.

Xandrea mengikuti Gabriel dari belakang, melihat Xandrea gak ada disampingnya Gabriel menoleh, tangan nya langsung menarik pinggang ramping Xandrea agar berjalan disampingnya.

Mereka naik lift menuju kelantai 5.

Sesampainya di tempat yang dituju, di sana sudah ada satu perempuan, perempuan itu menunduk jadi Xandrea gak bisa liat wajahnya.

" Selamat malam," ucap Gabriel, perempuan itu mendongak.

Duarr.

Itu perempuan yang pelukan sama Gabriel kan? Kenapa dia disini,' batin Xandrea bertanya-tanya.

Perempuan itu tersenyum tapi gak bertahan lama karena Gabriel gak datang sendiri.

" Hai Gabriel, kamu datang sama siapa, keponakan kamu ya?" Tanya perempuan itu.

" Langsung ke intinya saja Monica." Ucap Gabriel.

' Oh jadi namanya Monica'

" Kamu duduk dulu sayang, makan malam baru kita bicara," ucap Monica agak kecewa, karena niatnya pengen romantisan sama Gabriel.

10 menit berlalu.

" Ekhm."

" Jadi gini Gabriel aku ngajak kamu ketemuan buat ngomongin soal pernikahan kita," Monica langsung membuka suara karena dia merasa Gabriel mengkode nya untuk berbicara.

Kretek
Kretek

Ada yang patah tapi bukan kayu.

" Aku permisi mau ke toilet," ujar Xandrea, namun sayangnya Gabriel langsung menarik tangannya.

" Tetap disini." Tekan Gabriel.

Xandrea menghela nafas, kembali duduk.

" Jadi kapan kamu mau ke rumah ku," tanya Monica.

" Siapa yang akan menikahi mu lagi, percaya diri sekali," Jawab Gabriel tepat melukai hati Monica.

" Kamu sendiri yang bilang waktu kita ketemu di mall," kesal Monica.

Menjadi Sugar Baby [END] Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz