MSB 8

29.8K 505 1
                                    

Disisi lain.

Di kamar luas nan mewah, Marcel lagi mikirin pertemuan nya dengan Xandrea.

" Kenawhy tuh cewek mirip banget sama mama?"
Tanya Marcel, entah ke siapa.

Marcel mengangguk, " sifatnya juga persis sama mama waktu dideketin papa, kayak emak kucing kehilangan anaknya," iya, papa nya pernah cerita dulu kalo mama nya dideketin papa nya tuh galak + judes minta ampun.

" Cantik lagi tuh cewek, bikin orang kepikiran."

Waktu enak-enak mikir, ada yang ngetuk pintu kamarnya yang mahal.

Tok

Tok

Tok

" Masuk aja."

Cklek.

Masuk lah satu orang art yang sudah kerja sekitar 3 tahun dirumahnya, panggil aja mbak Dewi soalnya mbak Dewi masih muda lebih tua 2 tahun dari Marcel.

" Permisi, tuan muda ditunggu tuan dan nyonya besar di bawah," ujar mbak Dewi.

" Hm, saya segera kesana."

Ketika mbak Dewi mau keluar, Marcel memanggilnya.

" Mbak?"

" Iya tuan."

" Lain kali kalo mau ngetuk pintu saya jangan keterusan nanti pintu saya lecet mahal itu soalnya langsung masuk aja," protes Marcel yang mana bikin mbak Dewi speechless.

'Yaelah masalah pintu doang perhitungan, padahal duitnya banyak,' jawab mbak Dewi sayang nya cuma berani ngomong dalam hati.

" Tapi, kalo tuan lagi ganti baju gimana?"

Marcel terdiam, bener juga ucapan mbk Dewi.

" Ck, intinya jangan di ketuk terlalu lama nanti pintu saya lecet."

" Iya tuan, saya permisi," pamit mbak Dewi segera gak tahan deket-deket sama anak bos nya yang satu ini.

••••

Gabriel memperhatikan Xandrea, Galaxy sama Genta yang lagi gandengan tangan sambil loncat-loncat dengan posisi Xandrea ditengah. Mereka lagi di mall setelah kejadian Genta yang pengen boker, mereka bertiga sepakat ngajak Gabriel jalan-jalan lebih tepatnya sih mau bikin Gabriel bangkrut, padahal mall ini bisa dibeli sama Gabriel.

Mereka bertiga masing-masing udah bawa belanjaan yang mana semua dari merek terkenal dan itu gak cuma satu barang untung Gabriel Udah siap 3 blackcard buat dipegang mereka masing-masing biar gak rebutan.

Gabriel bersedekap dada sambil ngikutin mereka bertiga kayak lagi ngikutin bocil main, awalnya Gabriel gak ngebolehin Xandrea sama Genta sedekat itu, tapi apalah daya xandrea nya juga bahagia.

Setelah berjam-jam muterin mall, mereka berhenti di tempat makan soalnya sekarang udah waktunya makan siang.

Mereka duduknya dibawah, Xandrea sama Galaxy mau ngajak Gabriel, Genta merakyat, Xandrea duduk disebelah Gabriel didepannya ada Galaxy sama Genta.

"Kalian pesen apapun yang kalian mau Gabriel yang bakal bayar, iya kan?" Xandrea menoleh ke arah Gabriel yang hanya dibalas anggukan kecil.

'Tenang Gabriel, kamu ga akan miskin' Batin Gabriel tersenyum ke Xandrea.

" Misi," panggil Genta ke pegawai.

" Kamu mau pesan apa Rea?" Tanya Gabriel setelah pegawai menyerahkan buku menunya.

Xandrea membuka buku menunya," em, aku mau, Chili source prawn sama prawn cocktail, minumnya cheese tea." Xandre memberikan buku menunya ke Galaxy.

" sigrature chili crab, minumnya lemon iced tea." Galaxy menggeser buku menunya ke Genta.

" gue, smoked salmon, bradan orach, fried mantou, dalgona coffe, terakhir eggnog." Genta melempar buku menunya ke Gabriel.

" Salt and pepper squid, and sake."

Pegawai segera mencatat pesanan mereka.

" Silahkan ditunggu ya kak." Pegawai itu melangkah pergi.

" Saya ke toilet dulu," ucap Gabriel.

" Bang, Lo gak niat melarikan diri kan?" Tanya Genta.

" Untuk apa." Balas Gabriel berlalu.

" Ayang Xan, Lo tau nggak?"

" Nggak."

" Dengerin dulu atuh yang," kesal Genta.

" Iya, kenapa?"

" Masa di rumah Abang gue ada hantu nya sih, gue kan tadi baru masuk ke halaman rumah, tapi ada orang ngomong sambil desah gitu padahal ya disitu gak ada orang sama sekali,"

Tubuh Xandrea menegang, hanya diam menunggu Genta melanjutkan ceritanya.

" Terus mitosnya di pohon Deket balkon kamar bang Gabriel ada penunggunya, masa sih tuh dedemit terpesona sama kegantengan gue makanya gue diganggu."

" Ekhm, aku mau ke kamar mandi dulu cuci tangan."

" Ayang Xandrea kenapa sih, masa dia takut," gumam Genta yang didengar Galaxy.

" Masa gitu aja gak tau sih Lo."

" Hellow, gue tau semuanya."

" Tau apaan?" Tanya Galaxy.

" Tentang penunggu pohon itu kan," jawab Genta.

" Hm, serah Lo."

••••

Sedangkan Xandrea segera mencuci wajah dan tangan nya, setelah nya ia langsung keluar lagi sambil terus menggerutu.

" Genta itu polos apa bego sih!"

" Pokoknya gue marah sama Gabriel, katanya gak ada yang liat ap-"

Ucapan Xandrea terhenti ketika melihat di depan kamar mandi pria ada Gabriel yang lagi pelukan sama cewek.

Xandrea merasa dadanya begitu sesak tak terasa air matanya menetes, mustahil jika ia tidak baper dengan perlakuan manis Gabriel.

Tangannya mengepal kuat hingga memutih, rasanya ingin nonjok itu cewek.


Xandrea segera pergi daripada tambah sakit hati.

" Baj*ingan lo Gabriel, mana tuh cewek cantik sexy lagi, gue mah apaan,cuma remahan rengginang." Ucap Xandrea kesal yang mana bikin beberapa orang natap dia aneh.

" Lagian lo berharap apaan Xan," gumam Xandrea sambil menertawakan dirinya sendiri.



28 • 01 • 2023

Menjadi Sugar Baby [END] Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ