Gojo Satoru (Part 1)

Tukar Plan

Pov Hanara.

"Aku tidur dengan lena semalam..huh(menguap).."

Setelah merenggangkan saraf-saraf di badan aku berjalan ke arah balconi, pintunya ku buka agar cahaya matahari dapat memasuki ruang.

Udara pagi terasa tenang dan nyaman.

Aku melihat jadual pada telefon,

Aku memiliki kelas pada pukul 1 petang maknanya aku free untuk sebelah pagi.

Aku berfikir antara sambung tidur atau melakukan sesuatu.

Akhirnya aku memutuskan untuk menyikat gigi lalu membuat sarapan mungkin aku akan keluar sekejap membeli beberapa barang bekalan makanan untuk ku.

Aku membuka pintu bilik air dan aku telah lupa yang aku tidak sendirian.

Aku sangat terkejut melihat ada Gojo Satoru yang sedang mandi.

Aku melihat lengkuk tubuhnya yang tidak berbusana.

Segera aku menutup pintu lalu berjalan ke katil.

Aku duduk sambil mengutuk diri ku.

Aku benar-benar terlupa bahawa semalam aku memiliki tamu dan tamu itu laki-laki.

Aku terlupa semalam aku balik terlalu larut dan bertemu dengan hal yang tidak biasa lalu Gojo Satoru yang menyelamatkan aku dan membawa aku kembali malah Gojo juga yang menjaga ku semalaman
.
Kami tidur sekatil.

" Kau sudah bangun, kau sangat nakal semalam badan ku sehingga pegal-pegal."

" Huh!?"

" Oh!?(wajah terkejut) apa mau lupa apa yang kita lakukan semalam!?"

" Kau jangan terlalu berfikir cabul..apa kau tidak menyangi mata mu."

Aku berkata dengan geram juga malu lalu meninggalkannya.

Aku menghidangkan dua keping roti bakar bersama dengan tea panas.

" Jadi kau sudah sedia kita akan ke Tokyo."

Kata Gojo Satoru dengan semangat.

" Apa aku berkata aku setuju."

" Neeeaa, kau harus setuju apa kau tidak takut akan di incar lagi oleh makhluk dengan kepala berputar itu. Tokyo adalah tempat khusus untuk mereka yang seperti mu."

Aku seketika terbayangkan ucapan Gojo Satoru.

" Tidak."

Pada akhirnya aku berbohong.

Aku menyelesaikan sarapan secepat yang mungkin lalu bersiap untuk keluar berbelanja.

" Kau hendak ke mana!?"

" Ke pasar.. bekalan makanan ku sudah tipis aku perlukan bekalan baru."

" Kau tidak akan ke Tokyo bersama ku.,"

" Tidak."

" Kau akan di incar jika terus di sini."

" Hmm."

Aku tidak menjawab lagi.