" aku akan menginap di tempat mu malam ini. Jadi mana tilam untuk ku."
"HUH!"
Aku menunjukkan wajah drop sambil meletakkan secangkir tea panas dihadapan lelaki berperban itu.
" Baiklah mari kita berkenalan, nama ku Gojo Satoru dan kau pasti Hanara Uzumaki."
Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.
" Bagaimana kau tau..kau memata-matai ku.."
Pandang ku curiga.
" Baka, kau boleh mengatakan seperti itu..Saat kau memakai tag nama yang belum kau cabut dari pakaian mu."
Aku memalingkan muka, malu pastinya.
" Kau tidak boleh tidur di sini, tiada kamar lain di tempat ini dan begitu juga bantal serta selimut."
" Mm aku baru menawarkan diri untuk menjaga mu dari syaitan dengan kepala berputar(sambil membuat aksi). Andai kau tau aku penyihir yang hebat dan tak terkalahkan."
Aku seketika membeku.
Hantukah!?
Sedang dalam perasaan yang takut tiba-tiba salah satu lampu kamar ku berkelip-kelip.
Aku spontan berdiri di samping Satoru.
" Baik laaa aku akan pergi."
Aku panik,
Baru saja Gojo Satoru berjalan ke arah pintu aku terus menarik hujung bajunya.
" Kau boleh tinggal.. rasanya aku memiliki satu sisa bantal kau boleh mengunakannya selebihnya kita kongsi jika kau tidak ingin tidur di lantai namun aku beritahu sedia tepat ini sangat dingin jika waktu berada di angka 3. Aku pernah merasainya sekali dan itu sangat-sangatlah sejuk."
" Baiklah..Jadi mana tempat tidur mu..aku sudah tidak sabar untuk tidur."
Aku menyingkirkan tabir yang memisahkan dapur dan katil ku. Sebenarnya apartment ku hanya memiliki satu ruang serta balkoni kecil untuk menjemur pakaian.
" Kawaii.. Aku pasti tidur yang lena."
" Jangan lupa aku menyeruh mu tinggal untuk menjaga ku bukan suka-suka."
" Baiklah..aku mengerti. Esok saat kau bangun dan telah selesai bersiap kita ke Tokyo."
" Tokyo!?"
" Kau pasti tidak mau di incarkan.. di Tokyo kau akan mengenal mereka yang senasib seperti mu."
Aku tidak merespon dan kerna kelelahan aku ingin segera tidur dan berehat.
" Kau jangan berani macam-macam .. percaya atau tidak aku akan merobek perut dan mata mu."
Aku memberi amaran sebelum aku kehilangan kesedaran.
