Lelaki dengan perban di mata

516 18 1
                                    

Malam telah larut.

Aku balik seorang diri kerna hanya aku yang tersisa di Kampus.

Aku terpaksa pulang lewat kerna harus menyelesaikan tugas yang lumayan susah dan menumpuk.

Aku tidak menaiki bas atau teksi kerna jarak antara kampus dan apartment tempat ku tinggal tidak terlalu jauh dan juga tidak terlalu dekat dari tempat ku menuntut pendidikan.

Apartmentnya lumayan kecil namun selesa untuk di tinggal kerna kurang penghuni dan murah serta jauh sedikit dari jalan raya utama membuat suasana di sekitar kawasan tersebut sedikit lebih sepi.

Jam menandakan angkah 11,hampir tengah malam.

Aku berjalan secepat yang boleh dengan hati yang gelisah.

Tiba di satu simpang yang di mana simpang tersebut terbahagi kepada dua bahagian.

Aku membelok ke simpang kiri kerna itu satu-satunya simpang yang terhubung dengan gerbang apartment tempat ku tinggal.

Dari kejauhan aku melihat ada bayang-bayang hitam yang berjalan berlawanan dengan ku. Jalannya tertati-tati.

Badannya besar dan tinggi hanya saja aku tidak dapat melihat wajahnya dengan jelas kerja lampu jalan tempat ku lewati rosak beberapa hari yang lalu dan selalunya perlu beberapa bulan baru proses pembaikan akan berlaku kerna pihak berwenang menanti rakyat buka suara barulah lampu mula di pasang.

Mujur jalan yang aku lewati masih terdapat lampu sokongan dari perumahan rakyat yang kebanyakan terdiri dari pada mereka yang tidak mampu dan selebihnya memiliki hubungan scandel kerna tempat ini jauh dari lebuh raya utama menjadikan tempat ini sukar di datangi.

Namun selang beberapa bangunan dari apartment yang ku tinggal., ada sebuah rumah sakit lama yang terbengkalai, Kerna telah lama tidak di kunjung, tempat itu kelihatan muram dan menakutkan dan ada juga penduduk setempat yang mengatakan tempat tersebut telah di huni oleh mereka yang tidak kasat mata sehingga menjadikan tempat itu keras serta di penuhi kutukan jahat namun tidak kurang banyak juga anak-anak muda yang datang ke tempat itu untuk melakukan konten paranormal.

Dan dengar khabar segelintir dari mereka ada yang tidak kembali ada pun yang kembali namun menjadi kurang sihat atau perkataan kasar,gila.

Setakat ini aku belum pernah melihat kebenaran dari apa yang di katakan orang ramai namun beberapa hari kebelakangan ini aku sering kali mendengar suara-suara aneh yang sering kali berlaku pada malam hari.

Lagi beberapa langkah aku akan tiba di apartment namun kaki ku terhenti setelah melihat bayangan besar dan tinggi yang tidak jauh dari keberadaan ku.

Tiba-tiba kepalanya berpusing, tersenyum lalu berjalan merangkak mendekati ku.

Semakin dekat,aku semakin jelas melihat wajah makhluk tersebut yang terlibat hodoh.

Aku ingin lari namun kaki ku membeku,
Aku panik saat ini.,

tiba-tiba,

Tubuh ku melayang di udara.

Seorang lelaki dengan separuh wajah di tutupi perban sedang mengendong ku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seorang lelaki dengan separuh wajah di tutupi perban sedang mengendong ku.

" Mana tempatnya!?"

Dia bertanya.

" Apartment cengkerik,tingkat 13, bilik 3."

" Huh! Lumayan terkutuk kamar yang kau pilih."

Lelaki dengan mata berperban itu mengomen namun masih tetap tidak melepaskan aku.

Gojo Satoru (Part 1)Where stories live. Discover now