Gojo Satoru (Part 1)

Sedikit Berlebihan.

Pov Gojo Satoru,

Aku baru hendak pulang dari membeli Mochi kegemaran ku ketika aku tiba-tiba merasakan ada hawa jahat serta memiliki kutukan tingkat khusus samar-samar berkeliaran di pinggir kota.

Ketika aku tiba untuk menghabisi kutukan tersebut aku menghidu ada bau harum bunga lavender yang menyegarkan.

Sangat lembut dan pastinya sangat manis jika di cicipi oleh makhluk yang salah.

Aku memutuskan untuk menyelamatkan pemilik wangian tersebut.

Awalnya aku sekadar bertanya dia tinggal dia mana dan akan menghantarkannya namun setelah mendengar penjelasannya aku sedikit panik. Bagaimana seorang Hana boleh memilih tinggal di tempat yang seharusnya di haramkan untuk spesis terpilih seperti dirinya.

Aku menganalisis sedikit sekitar kediaman Hanara dan menemui ada bekas kejahatan yang sedang berkeliaran di sekitar itu.

Selain itu aku juga mendapati bahawa Hanara tidak mengetahui akan kelebihan yang ada padanya.

Rasanya dia sesuai untuk berada di sekolah khusus.

Aku masih terjaga ketika ada sebuah tangan tiba-tiba melingkar di pinggang ku.

Oh, aku tidak pernah merasai pelukan seperti ini last bila aku merasakannya, aku lupa.

Oh ya aku baru ingat aku tidur bersama Hanara. Dan dalam erti kata lain tidur yang sesungguhnya dengan hanya berkongsi satu katil tanpa melakukan apa-apa,hanya tidur.

Detik berikut aku merasakan perubahan suhu yang tinggi.

Aku dapat melihat sekitar mulai membeku dan hawa jahat tiba-tiba menghilang begitu saja.

Aku dapat meneka suhu ketika ini hampir sama dengan suhu sebuah freezer.

Aku melihat jam pada dinding,

Pukul 3.

Jelas Hanara tidak berbohong tempat ini memiliki perubahan suhu yang tinggi dan tiba-tiba.

Aku mengandaikan pasti ada sebuah kekuatan yang menekan tempat ini.

Aku segera membaca sebuah mantra  lalu sebuah lapisan biru tipis menyelimuti kami.

Aku dengan hati-hati mengalihkan tangan Hanara agar tidak menyentuh ku.

Setelah itu aku cuba berbaring dengan selesa namun hawa sejuk seperti cuba menembusi lapisan pelindung yang aku dirikan.

Aku dapat melihat dengan jelas kabut putih yang berada di luar lapisan  sedang berlenggar-lenggar mencari celah untuk masuk.

Kemudian aku mendengar suara rengekan di sampingku.

Rengekan itu seperti rintihan kecil yang sedang berbicara dengan seseorang.

" Begitukah!?"

Aku tersenyum.

Lalu mengambil sedikit kesempatan dengan membalas pelukan serta mencicip bibirnya yang terbuka.

Sedikit demi sedikit aku merasakan suhu mulai berubah dan semakin normal.

" Jangan risau semua baik-baik saja. Aku orang yang sangat kuat."