15

764 57 12
                                    

"Ada yang bertanya 'berapa harga agar Vox Akuma bisa turun dan menjadi bodyguard seseorang' akhir akhir ini memang banyak yang ketagihan dengan perusahaan kita" ujar Nina.

Shotou sendiri berdiri di samping Vox saat sedang rapat bulanan itu.

"Bahkan saat kekacauan kemarin saham bodyguard tidak turun hal ini lumayan membuat perusahaan lain terancam dan mulai menyebarkan rumor" ujar nina  lagi.

"Vox akuma hanya seorang atasan dia tidak mungkin bisa melindungi clientnya" ujar Vox tiba tiba.

"Itu kan rumor yang beredar?" Lanjut Vox. Para VIP itu mengangguk.

"Rumor tidak berbobot seperti itu lebih baik abaikan saja.." ujar Luca. Ia sebenarnya jengkel..

"Pembenahan tetap harus dilakukan tingkatkan pelatihan para calon bodyguard, kudengar secara mendadak banyak yang ingin masuk ke perusahaan kita setelah mendengar peningkatan itu" ujar Vox. Nina mengangguk.

"Kita juga perlu membatasi client. Client dengan bayaran dibawah dari 500juta yen kebawah per jamnya tidak bisa menyewa Luca. Biar bagaimanapun Luca sebenarnya bukan Bodyguard, dia Aset klan Akuma." Ujar Nina.

"Lalu bagaimana dengan proses pembuatan Mall??"

Tak terasa sudah 6 jam saat itu berlangsung. Begitu selesai Vox mengajak Shotou untuk pergi kr laboratorium milik Shu yang tidak pernah ia kunjungi sebelumnya.

Laboratorium shu sangat besar, ada beberapa ruangan yabg berdinding kaca, ada yang terisi tabung tabung dengan eksperimen dan juga komputer dengan berbagai macam ukuran layar yang menampilkan data yang tidak Shotou mengerti..

"Bagaimana operasinya?" Begitu mereka sampai di lantai dua Shotou melihat Pomu dan seorang wanita dengan rambut biru.

"Oh? Luca? Tuan Vox.. operasinya berjalan lancar, Nagao senpai sekarang sedang memantau penyesuaian chip di tubuh Mysta dan Shu" ujar Pomu.

"Aa tidak ada reaksi penolakan? Kudengar Shu menggunakan kompramen yang baru" ujar Vox. Elira menggeleng.

"Sejauh ini belum dan kami berharap itu tidak terjadi.. by the way tuan Vox ini siapa? Aku percaya ini baru pertama kalinya kita bertemu" ujar Elira.

Vox membawa Shotou ke sisinya, mempertemukan Elira dan Shotou ubtuk saling berjabat tangan.

"Shotou, ini Elira Pendora dia adalah salah satu ilmuan dan penata jaringan klan Akuma sama seperti Pomu.. dan Elira ini Shotou asistenku.." ujar Vox.

"Shotou"

"Elira"

Mereka pun kembali menonton Nagao yang sedang menyesuaikan serta mencatat reaksi dan sensitivitas chip yang digunakan Mysta dan Shu.

Yang tak lama setelah itu pintu terbuka, Nagao keluar dari dalam ruangan disusul dengan Shu dan Mysta yang masih tidak sadarkan diri karena obat bius di dorong menuju ruangan lain..

"Bagaimana?" Tanya Luca.

"Shu benar benar jenius, aku tidak habis pikir kenapa ia bisa menciptakan alat sebagus itu.. tidak ada efek samping, tidak ada kecacatan dalam produknya.. aku pribadi akan sangat menyarankan barang ini untuk dikomersilkan.." ujar Nagao.

"Aku takut barang ini akan disalahgunakan ketika dijual dengan bebas.." ujar Pomu

"Ya.. kalau pasarannya masyarakat luas bagaimana jika orang tua menggunakannya untuk mengekang dan memperilakukan anak mereka seperti robot?" Tanya Elira. Nagao mengangguk.

"Aku tau tapi coba jika produk ini ditanamkan khusus kepada pidana yang divonis hukuman sosial? Polisi akan mudah melacak posisi mereka ketika mereka keluar dari area yang tak seharusnya tanpa melapor.."

Dangerous Housekeepers | VoxToWhere stories live. Discover now