13 💔

1K 78 8
                                    

Prepare your self...










...




Rpr memijat pelipisnya, fakta bahwa kini keluarganya berada di bawah pengawasan Noctyx cukup membuatnya hampir gila, ia meningkatkan keamanan di rumahnya walaupun ia tau Mouse akan membencinya.

"Aku rasa kita harus mempercepat pencarian kunci Aegis.. mereka mengikutiku, bukan kau dan keluargamu" ujar Vox. Rpr menghela nafas dan pergi ke sebuah pintu yang mengarah ke bawah tanah..

Vox mengikutinya, mereka menyusuri tangga yang lumayan dalam yang menggiring mereka ke arah lorong yang panjang.

"Kau ingat? Alasan kenapa ayahku dan ayahmu tidak pernah mengizinkan kita bermain di bawah tanah?"

"Itu karna disini banyak barang berharga yang hanya bisa diakses oleh klan akuma.." ujar Vox.

Rpr membuka pintu yang berada paling ujung.. ada sebuah kamar yang sederhana dengan tempat tidur, lemari serta sebuah meja belajar.

"Saat ibuku sakit dan berada di penghujung kematian ia berada disini karena takut di habisi sebelum waktunya oleh orang orang diluar klan.."

"Waktu itu dia pernah bercerita tentang ibumu dan perjalanan mereka menuju tepat mengubur kunci aegis.."

"Ibu bilang itu tempat bersalju yang tidak pernah kalian temui, mereka berdua berjalan kaki 2 hari dari lokasi awal karena ibumu yang tidak ingin menaruh kunci itu di tempat yang bisa diakses orang.."

"Dan saat berada di lokasi itu ibuku menutup matanya, ia tidak melihat dimana ibumu mengubur kunci itu.. "

Rpr mengeluarkan sebuah surat yang tersimpan di dalam laci serta buku diary yang terikat dengan tali.

"Berikan pada Vox saat ia sudah memimpin klan dengan baik.. itu kalimat yang ibu ucapkan sebelum ia meninggal.. " ujar Rpr. Vox menerima buku dan surat itu.

"Terimakasih banyak, aku rasa aku akan mulai menyelesaikan masalah ini bersama Noctyx.." ujar Vox.Rpr menepuk bahunya.

"Hati - hati Vox... Kau sekarang sudah sepertiku, kau kini punya orang yang ingin kau lindungi.. benar?" Ujar Rpr. Vox menatapnya.

Entah kenapa wajah Shotou malah terbayang, walau jelas hubungan mereka masih abu abu..

"Hei aku saudaramu tidak mungkin aku tidak tau apa yang kau suka dan tidak.. hahaha ayo kita kembali.. " ujar Rpr. Vox masi diam sebentar. Ia merasa jantungnya berdebar tapi tidak ada waktu untuk itu...




...





"Bagaimana keadaanmu hm? Lebih baik??"

Shotou terbangun larut malam saat itu, ia melihat keadaan kamar yang remang remang karena hanya lampu baca yang menyala. Disisinya ada Vox yang sedang duduk dan membaca sebuah buku di sana..

"Kurasa lebih baik.. apa kau sudah makan malam Vox?" Tanya Shotou.

"Tentu.. aku akan meminta para pelayan menghangatkan makananmu, kau punya sesuatu yg ingin di makan??" Tanya Vix dia menutup bukunya dan bersiap ingin menelpon dapur.

"Kurasa aku tidak terlalu lapar dan ingin melanjutkan tidurku saja" ujar Shoto..

"Apa yang kau baca Milord?" Tanya Shotou lagi.

"Diary ibu Rpr tentang ibuku.." jawab Vox buku itu ia letakkan di nakas dan ia pergi naik ke tempat tidur.

Shotou refleks mendekatkan tubuh mereka berdua ia memeluk Vox sedangkan Vox mengusap punggungnya.

Dangerous Housekeepers | VoxToTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang