46. Kembali tapi akan pergi lagi?

226 17 3
                                    

Allo guyysss!
Jangan lupa baca bismillah dulu supaya tidak ikutan baper😔🙏🏻

Jangan baca kalo cuma ingin memplagiat!

Sekian ttd saya:,
Happy Reading

Sekian ttd saya:,Happy Reading

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

—•••—

Sore ini tepatnya disebuah ibu kota negara indonesia, tengah diguyur hujan yang lumayan deras, sehingga Asya yang baru saja hendak pulang dari supermarket dekat komplek perumahannya itu terpaksa harus berhenti di halte yang berada di dekatnya.

Hari ini juga tepatnya telah satu tahun suaminya itu berada di kota orang, jujur jika ditanya pasal suaminya Asya mesti selalu merasakan kehampaan, mungkin itu rasa sebuah keinginan untuk ingin sekali bertemu dengannya, alias kangen atau rindu.

Mungkin banyak juga orang yang pernah merasakannya sama persis seperti dirinya, namun Asya ini bukan wanita kuat seperti mereka yang ditinggal lalu santai saja, tidak bisa begitu, bahkan menurutnya lebih baik pergi dengan kepastian dari pada tidak sama sekali, contohnya dirinya, entah kapan lah suaminya itu akan kembali ke tanah air ini.

Bahkan beberapa bulan akhir-akhir ini Devan jarang menghubunginya dikarenakan sering ujian mendadak di kampusnya dan juga semester yang ia jalani kian bertambah terus, bukan lagi maba.

Suaminya sih bilang jika dirinya bisa mempercepat skripsi, selain dia seseorang yang di percaya akan kejeniussannya, Devan juga seorang pengusaha muda yang cukup terkenal di luar negara sana, jadi memudahkannya untuk cepat selesai pendidikan kuliah dan langsung mengambil S2.

Kembali lagi dengan perempuan yang kini hanya duduk berdiam diri di halte tanpa tahu harus apa, jalanan yang lumayan sepi itu membuatnya harus menunggu hingga hujan reda, ingin menghubungi supir nya namun ponselnya tertinggal di rumah.

Tak lama setelah ia memikirkan bagaimana caranya untuk pulang, tiba-tiba sebuah mobil sport melaju kencang dari arah kiri nya sampai-sampai membuat sebagian besar bajunya terciprat air hujan.

Tangan maupun badannya langsung menggigil karena kedinginan, selain terkena air tadi saat ini angin juga berhembus dengan santai, keadaan semakin menggelap tanda hari telah malam, karena ia tak mau membuat Xaivano menunggu lama pun Asya memutuskan untuk berlari saja menerobos derasnya air hujan sore itu.

Kakinya terus melangkah cepat hingga sampai di depan pintu gerbang yang masih terbuka, untung, jika sudah ditutup oleh satpam di rumahnya dengan keadaan dirinya masih di luar akan ia gampar satpam nya itu.

Setelah dirinya sudah berada di teras rumah, Asya segera membuka pintu rumah tanpa memencet bell, bodo amat dengan semua yang kaget melihat dirinya basah kuyup, yang penting Asya ingin cepat-cepat ganti pakaian, dinginnya itu sudah tak bisa ia tahan.

DEVANO||•Desya• (BELUM REVISI)On viuen les histories. Descobreix ara