22

6.6K 507 45
                                    

WARNING ⚠️

Jangan lupa vote dan komen!

Jangan sider, hargai karya penulis!

•••••

23:45 -

Mark terdiam saat melihat siapa yang lebih dulu sampai di garis finish.

Anggota geng Vagos bahkan terdiam mematung saat melihat Giselle dengan senang berlari ke arah Mark.

Giselle memeluk Mark dengan senang sambil melompat-lompat.

"I'm winner!" teriak Giselle senang.

Tak lama selebrasi kemenangan Giselle, Haechan datang dengan santai sambil meminum segelas wine di atas motornya yang melaju dengan kecepatan lambat.

Haechan berjalan ke arah geng Holy Stone, lalu memeluk Jaehyun dan menenggelamkan seluruh wajahnya pada leher jenjang CEO muda itu.

Jaehyun membalas pelukan Haechan sambil sesekali mengelus punggung pria mungil itu dengan penuh kasih.

"Everything will be fine," ucap Jaehyun berbisik.

Jaehyun menuntun Haechan masuk ke dalam mobilnya, lalu dia menutup kaca mobilnya dengan cepat.

Mark mendorong Giselle menjauh, lalu dengan cepat dia mengetuk-ngetuk kaca jendela mobil Jaehyun.

"Hyuck! Go out!" teriak Mark dengan keras.

Mark tak tahu apa yang dilakukan oleh Haechan dan Jaehyun di dalam sana, itu karena kaca mobil Jaehyun diriben gelap.

Mark mengacak-ngacak rambutnya dengan begitu frustasi.

"Hyuck! Keluar, Sayang. Please..." bujuk Mark sambil mengetuk-ngetuk kaca jendela mobil Jaehyun.

Mark terdiam mematung saat mendengarkan sebuah suara tangisan di dalam mobil Jaehyun.

Mark memang tak pernah mendengar tangisan Haechan, tetapi dia yakin bahwa yang tengah menangis di dalam mobil itu adalah Haechan.

"Everything will be fine, Bear. You did the right thing!"

"Apapun yang membuat beruang kecil bersedih, mereka tak pantas untuk mendapatkan hati beruang mungil ini."

"Stay strong and don't be sad."

"Banyak yang sayang sama kamu, Bear. Manusia bukan dia saja."

Mark menundukkan kepalanya dengan dalam saat dia mendengar rentetan kalimat penenang yang diucapkan oleh Jaehyun untuk Haechan.

"Mark! Ayo party!" ajak Giselle sambil bergelut manja pada lengan Mark.

"Pergi!" perintah Mark dingin dan tak ingin dibantah.

"Mark-"

"GUE BILANG PERGI SIALAN!" teriak Mark.

Giselle terdiam, lalu berlari cepat meninggalkan Mark sambil menangis.

Mark menatap kaca jendela mobil Jaehyun beberapa detik, lalu dia terdiam beberapa saat.

"Maaf. Cuma itu yang bisa gue bilang atas apa yang selama ini gue lakuin-" Mark menjeda ucapannya.

"Gue lepas lo," lanjutnya dengan pelan.

Mark berjalan ke arah motornya.

"Mark! Kita anter balik," pinta Jeno.

Cold Leader (?) | MarkHyuck Where stories live. Discover now