10. | obrolan di meja makan

387 12 0
                                    

•••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•••

Asya suntuk sekali, tidak ada aktivitas apapun, dia hanya diam, mondar mandir di kamar Adiba.

"Euh gabut banget diem di sini ma" keluhnya.

"Apa ke bawah aja ya? Adiba lama banget lagii, mungkin belom beres yaa"

Asya menghitung jarinya seperti anak kecil sambil berkata.
"Kebawah jangan, kebawah jangan, kebawah jangan, kebawah jangan, kebawah. Yaudah ayo kebawah" ujarnya lalu berlari kecil ke arah pintu.

___

"Assalamualaikum" salam Aslan yang masuk ke rumah.

"Waalaikumussalam" jawab umi zena dan Adiba yang sedang masak di dapur.

Aslan melangkahkan kakinya ke sumber suara, masuk ke dapur dan bersandar ke meja kompor.
"Udah selesai bang kajiannya" tanya umi zena.

"Udah mi" jawab Aslan sambil menyomot satu tahu.

"Ish jangan main comot aja tangan abang kotor!" Adiba kesal, masalahnya abangnya itu dari luar, belum cuci tangan kan otomatis tangannya pasti kotor dan banyak kumannya.

"Tangan abang bersih higienis kok" elak Aslan.

"Ih enggak yaaa sana-sana jangan deket-deket abang bau belum mandi"

Aslan mencium badannya. "Wangi kok, lagian abang sudah mandi! Kalo kamu mencium bau berarti hidung kamu yang bermasalah atau ternyata kamu yang belum mandi yaa ayo ngaku" tuding Aslan pada Adiba.

"Ihh apaan sorry ya adiba udah mandi" ketusnya.

"Udah mandi apa bau bawang gitu"

"Iya kan adiba lagi masak ya ga aneh kalo bau bawang!"

"Bilang aja kalo belom mandi huh" cibir Aslan.

"Ihh abanggg!!"

Umi zena menutup kedua telinganya.

Aslan yang tahu uminya akan marah langsung nagcir ke atas menuju kamarnya

"Abanggg jangan lari kamu!" ya begini ni kalo adiba pulang pasti akan di jadikan bahan pertengkaran oleh Aslan.

Aslan menaiki tangga, kamarnya bersebelahan dengan kamar Adiknya. Melirik sekilas pintu kamar adiknya. Dan menuju kamarnya sendiri membuka handle pintu dan masuk, namun saat ingin menutupnya terdengar suara dari pintu sebelah. Aslan buru-buru menutup pintunya tapi tidak sepenuhnya ia memberi sedikit celah untuk mengintip.

Arsalan Sa'ad Al-MalikWhere stories live. Discover now