7. | Masa kelam yang sama?

450 22 4
                                    

•••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•••

Ruang tamu mendadak menjadi hening, tidak ada percakapan, Adiba yang menceritakan masa kelam sahabatnya hanya diam menatap kosong kedepan, tangisannya berhenti tapi tidak dengan buliran bening yang terus lolos dari matanya.

Aslan mengepalkan kedua tangannya, buku buku tangannya menonjol jelas, dadanya naik turun, menahan emosi, pikirannya kembali ke beberapa tahun yang lalu. Pandangan Aslan beralih ke sosok perempuan yang duduk di samping Adiba.

Umi zena pergi meninggalkan ruang tamu tanpa sepatah katapun, tatapannya kosong. Helaan nafas berat terdengar dari Abi Muhammad. Abi Muhammad memandang ke arah putranya.

"Mas" panggilnya dengan lembut.

"Nggeh Bi" jawab Aslan sopan.

"Nikahi Asya" singkat padat dan jelas.

Aslan yang semula menunduk seketika langsung mengangkat pandangan ke arah abinya, begitupun Adiba, gadis tersebut kaget dengan ucapan Abi nya, apa dia tidak salah dengar. Apa? Nikahi Asya?.

"Abi tau ini berat buat kamu, tapi ingat Mas tidak ada yang kebetulan"

" Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Maha Hidup, yang terus menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Miliknya apa yang di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apapun tentang ilmunya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursinya meliputi langit dan bumi. Dan dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dan dia maha tinggi lagi maha besar". (Al Baqarah (2) : 255)

"Dan kunci-kunci semua yang gaib ada pada-Nya, tidak ada yang mengetahui selain Dia. Dia mengetahui apa yang ada di darat dan di laut, tidak ada sehelai daun pun yang tidak diketahuinya. Tidak ada sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak ada pula sesuatu yang basah atau yang kering yang tidak tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)". (Al An'aam (6) :59)

"Tentu Kamu paham maksud Abi mas. Abi ke kamar dulu, umi kalian membutuhkan Abi" ucapnya lalu beliau pergi menyusul istrinya.

Aslan diam, mencerna dan memahami maksud dari perkataan abinya. Abinya seperti berpesan
" Nikahi Asya, Bawa dia pergi menjauh dari luka kelamnya, sembuhkan trauma yang ada di dalam dirinya "

- Kamar umi zena -

Abi Muhammad berdiri di depan pintu kamarnya, menghela nafas berat, menarik pelan handle pintu, masuk perlahan sehingga tidak terdengar derapan langkah, ia melihat istrinya duduk di pinggir kasur, bahunya bergetar, terdengar isakan kecil dari bibir tipisnya.

Arsalan Sa'ad Al-MalikWhere stories live. Discover now