Raja-raja kecil merajalela
Di jalanan yang hancur lebur
Mereka menjajah dan merampas
Tanpa peduli akan yang tersia-sia
Pada suatu malam yang kelam
Mereka merencanakan tipu daya
Terombang ambing akan kuasa
Dengan cara licik dan mencengkram
Di balik tirai birokrasi yang rumit
Mereka mengendalikan segalanya
Mereka menjual keadilan dan kebenaran
Mencoba menjadi dewa duniawi yang merusak
Raja-raja kecil yang membusuk
Tirani tinggi tanpa hati nurani
Mereka tidak peduli pada keadilan
Mereka hanya mengincar keuntungan pribadi
Bukan Kita Korbannya
Tapi ini tulah akan harapan palsu jua
Seumpama kita lebih suka
bermimpi akan semu rasa
Tetap di balik semua itu
Tetap ada teman yang tersiksa
Tetap ada hati yang terluka
Tetap ada jiwa yang merindu keadilan
KAMU SEDANG MEMBACA
Antologi Puisi Nomor 1: Kehidupan Jatuh di Ujung Galuh
Poetry"Makna Bercucuran dalam Relung Nalarku" Buku antologi puisi "Kehidupan Jatuh di Ujung Galuh" adalah kumpulan puisi dari Arsya Utomo berkisar tentang hubungan dan sebersit kisah yang terjadi dalam pikiran penduduk Hujung Galuh, sebuah kota fiksi y...
