Ribuan kata memanggil nama-Mu
Dari suara yang merdu hingga yang parau
Namun apa artinya itu semua
Jika hanya bullshit belakaSeperti pemuka agama di kota besar
Yang mendengar ribuan kata dari para pengikut
Namun di balik kata-kata itu ada rasa kosong
Sebuah kesepian yang membunuh kebahagiaanMereka mengayomi dan membimbing umat
Dalam keputusasaan yang membuncah dan menghimpit
Dengan hati yang kecewa dan kecewa
Mereka menjalani hidup sebagai pemuka agamaDi kota yang tak pernah tidur ini
Mereka merasa dirinya bagai boneka
Ditarik kesana-kemari oleh nasib
Tak mampu menentukan jalan hidupnya sendiriKata-kata manis yang menggoda
Seperti candu yang memabukkan hati
Tak berarti karena itu hanya omong kosong
Dikemas dengan kata-kata yang terasa basiKita dikepung oleh kata-kata yang berlebihan
Seakan-akan itu adalah segalanya
Namun di balik kata-kata itu ada kekosongan
Sebuah kesepian yang membunuh kebahagiaanJanganlah mudah terperdaya oleh ribuan kata
Yang menggoda hatimu dengan lembut dan manja
Karena tak jarang kata-kata itu penuh kebohongan
Yang bisa membuatmu tersesat dalam kebingungan
YOU ARE READING
Antologi Puisi Nomor 1: Kehidupan Jatuh di Ujung Galuh
Poetry"Makna Bercucuran dalam Relung Nalarku" Buku antologi puisi "Kehidupan Jatuh di Ujung Galuh" adalah kumpulan puisi dari Arsya Utomo berkisar tentang hubungan dan sebersit kisah yang terjadi dalam pikiran penduduk Hujung Galuh, sebuah kota fiksi y...