>23: Hope, Tiga Masa Lalu<

2.8K 413 6
                                    

“Bukan. Aku tidak pernah melakukan rencana apapun.”

Naradipta melirik Chlarios yang duduk di sampingku dengan wajah khawatir.

“Lalu, apa maksudmu dengan menginginkan anakku?”

“Pertanyaan itu lagi. Atha menarik, kapan lagi aku bisa melihat Albino sepertinya?”

Aku menghela napas, “Kau bukan sekte sesat di Afrika yang mengincar ku untuk ritual sihir, 'kan?”

Delikan sinis aku dapatkan darinya, “Kau mengatakan itu seolah aku adalah penyihir. Aku warga Indonesia tulen!”

“Ku kira Kau dari Eropa ...”

“Kau mengira aku dari Eropa, tapi kenapa Kau menuduhku salah satu penganut sekte di Afrika?”

“Siapa tahu ...”

Atmosfer dalam ruangan serba putih ini berubah. Aku menghela napas, menatap semua orang yang tengah menatapku juga.

“Kenapa ... Kalian menatapku?”

“Maaf, untuk yang kemarin.”

Leo membuka topik tanpa menjawab pertanyaanku. Aku memutar mataku, maaf saja terus, nanti terulang lagi.

Aku diam tanpa menanggapi permintaan maaf itu.

“Maafkan kami juga, Atha. Ayahmu sudah memarahi kami habis-habisan kemarin. Dokter itu juga sudah dipecat, kami meminta maaf.”

Menanggapi mereka tak akan ada artinya. Maaf, maaf, dan maaf. Persetan, telingaku panas sekali ketika mendengarnya.

“Um, Keith ... Di mana dia?”

Benar juga, dimana laki-laki itu?

Aku mengalihkan atensiku dari Leo dan Azva. Tadi, aku yakin Keith berdiri di ambang pintu sambil menatap kami.

Tapi kemana dia sekarang?

“Tuan Naradipta, saya akan membawa Keith pulang. Terima kasih karena sudah mau menerimanya di kediaman Anda.”

Chlarios menunduk pada Naradipta sebagai tanda terima kasih. Namun, Naradipta hanya menghela napas berat, “Keith tinggal di kediaman kami karena Alka, dia yang membawa anak itu kemari.” Naradipta menoleh menatapku, “Tuan Chlarios, saya mohon, bantu kami untuk menemukan siapa yang berusaha membunuh bungsu kami. Maaf karena di awal kami mencurigai Anda, tapi setelah melihat semua bukti, kami percaya itu bukan ulah Anda.”

Chlarios terdiam. Dia melirik tak tentu arah, aku merasa ada yang janggal di sana. Mataku memicing curiga, lihatlah mata itu, aku yakin dia menyembunyikan sesuatu.

“Itu bukan Kau, memang. Tapi jujur saja, Kau juga turut andil, 'kan? Hanya saja, untuk kasus meracuni itu sebuah kebetulan, karena Kau tidak ikut campur di sana.”

Semua orang, termasuk aku menoleh ke arah pintu. Itu Keith, dia berdiri dengan lengan yang masuk ke dalam saku.

Dia berjalan ke arah kami, “tak perlu mengelak lagi. Nyatanya, Kau memang ikut campur dalam masalah ini.” Keith menatap tajam mata hitam milih Chlarios, “aku sudah tahu semuanya, ayah.”

Bahu Chlarios merosot, manik obsidiannya tampak bergetar menahan kecewa, “K-Keith ...”

Keith tampak menyeringai, dia menatap rendah pada Chlarios, “Kau selalu saja memandang sesuatu dari sudut pandang yang salah, Ayah. Pasti istrimu itu yang menyuruhmu, 'kan? Hubungan kalian memang tidak baik, dan sudah di ambang kehancuran, tapi tetap saja ... Istri jalang mu itu akan tetap menjadi prioritas nomor satu.”

“Hanya karena dia, dan anakmu itu. Cih, Kau berani melakukan ini. Kecelakaan kemarin itu juga ulah istrimu itu, Kau tahu? Sepertinya gadis jalang itu sudah mengadu pada ibunya, dan berakhir dengan kecelakaan kemarin.”

Atharya: Reborn as an Outcast.Where stories live. Discover now