[11] CEMBURU?

Mulai dari awal
                                    

"Kenapa? Gue mau balik ke kelas," ujar Selena seraya membenahi barang-barangnya.

"Gue mau ajak lo liburan selama libur semester nanti."

"Gak bisa," tolaknya dengan tegas.

Ksatria menatapnya dengan intens. "Kenapa?" Dia menyangga dagu dengan sebelah tangannya.

"Bukan muhrim," cetusnya.

Ksatria terbahak. "Gak cuma lo dan gue doang, ada temena-temen gue, dan lo juga bisa ajak temen-temen lo kalo mau."

"Gak bisa."

"Kenapa lagi? Gue gak akan tiba-tiba nyerang lo, tenang."

"Bukan itu."

"Terus?"

"Gue mau part time."

"Part time?"

Selena mengangguk singkat.

"Terus kalo part time kenapa?"

Selena mendengus, malas berdebat dengan cowok itu.

"Gaji lo berapa di sana? Gue bayar tiga kali lipat."

Selena sontak menatapnya dengan sinis. "Gak semua hal bisa di sogok pake uang."

Ksatria menjilat bibirnya yang terasa kering. "Gue punya kegiatan yang bikin lo lebih bahagia ketimbang part time sialan lo itu."

"Gak tertarik." Selena berdiri, wajah Gabriella tiba-tiba terlintas di benaknya. "Btw, lo dicariin cewek lo."

Cowok itu menatapnya penuh tanya. "Cewek yang mana?"

"Gabriella."

Perkataan singkat Selena mampu membuat Ksatria bangkit seketika dari duduknya. "Kenapa dia?"

Selena mengedikkan kedua bahunya. "Mana gue tahu, tanya aja sendiri."

"Oke, gue cabut." Dengan begitu Ksatria pergi begitu saja meninggalkan Selena yang nampak cengo bukan main.

Ksatria nampak sekhawatir itu saat mendengar nama Gabriella, sebenarnya ada hubungan apa mereka ini? Tidak mungkin hanya teman kan?

Mengingatnya saja membuat Selena kesal bukan main.

Semua cowok memang buaya.

Selena harus jauh-jauh darinya atau hal besar akan terjadi!

****

Seperti sekolah-sekolah lainnya, ketika ujian sekolah sudah dilaksanakan dan siswa hanya tinggal menunggu pembagian rapot, selama rentan itu OSIS membuat kegiatan lomba antar kelas.

Ya lombanya gak macam-macam kok, cuma di bidang olahraga dan juga kebersihan.

Sehubung kelas Selena hari ini bertanding, jadinya semua teman-teman sekelasnya berbondong-bondong ke tribun penonton untuk menyaksikan acara.

"Jir si Rendi oon banget elah, tuh anak bisa main bola gak sih. Beban, beban," celoteh teman sekelasnya saat Randi gak bisa menahan tendangan bola dari lawan dan menyebabkan kelasnya kebobolan.

"Ini mah kagak ada asik-siknya dah nonton, endingnya udah ketebak," sahut Rara.

Tak berapa lama peluit berbunyi menandakan pertandingan telah usai dan sesuai dugaan kelasnya kalah telak, 5-1.

"Jir malu-maluin lu, Je," ucap Rara pada kapten tim si Jeri.

"Ahelah nih cewek-cewek bacot bener ya, kagak tahu apa di sono panas, congornya pada enteng-enteng banget," keluh Rendi.

"Iya nih bener, bantu kagak, marah-marah iya."

"Eh Jainudin. Lu tuh harusnya persiapan dulu makanya sebelum main, biar kagak beban," seloroh Rara.

KSATRIA [BAD-BOYFRIEND]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang