30

23.7K 2.5K 97
                                    

Hari demi hari berlalu, Minggu demi Minggu hingga akhirnya 1 bulan terlewati dan Athala masih belum bangun dari tidur panjang nya, Bastian selalu berada di samping Athala tentu saja, di temani oleh kedua teman Athala juga.

"Bang... kapan bangunnya" Lirih Bastian.

"Pokonya gue gak mau tau, kalau sampai Lo pergi ninggalin gue... Gue tarik lagi buat nemenin gue" cicit nya pelan.

"Lo udah janji... gak bakal ninggalin gue, jadi Lo harus bangun, gue nungguin Lo"

Sekarang jam 8 malam, hanya ada ia sendirian di ruangan Athala.

Hingga pintu terbuka membuat Bastian menoleh dan kaget saat melihat siapa yang datang.

"Bang Noah.." pria itu berjalan tertatih menghampiri brangkar dan berdiri di samping Athala tak memperdulikan Bastian yang masih shock di tempat nya.

"Bang ? Lo disini sama siapa ?" Noah hanya melirik sekilas lalu menggeleng pelan.

Mari kembali saat kejadian di Italia beberapa jam yang lalu.

"Noah !! Buka pintu nya !!!" Teriak Asher dari luar, tak lupa dengan menggedor pintu kamar Noah kuat.

Jelas ia tak bisa masuk karena keamanan pintu yang di miliki Noah, siapa pun tak bisa masuk jika bukan Noah sendiri yang memberi izin.

3 hari berlalu dan selama 3 hari juga Noah tak keluar dari kamar nya, tak memakan apapun membuat Asher dan Ale menjadi kalang kabut, Lynn juga sempat keluar dan mengancam Noah dengan berbagai ancaman namun sepertinya Noah tak memperdulikan nya.

"Noah Abang mohon !!! Jangan kaya gini !!!" Teriak Asher lagi.

"Bang keluar sekarang juga atau gue hukum Lo kalau gue sampe bisa masuk !!!" Teriak Ale juga yang ikut frustasi.

"Bang, cari cara atau apa gitu supaya pintu nya kebuka" ucap Ale pada Asher.

"Kalau ada udah Abang lakuin dari awal Al, nyatanya pintu ini di buat khusus kan" Ale memutar mata nya jengah.

"Apa karena Athala ya" gumam Ale pelan yang di dengar oleh Asher membuat Asher mengernyit bingung.

"Kenapa sama Athala ? Apa hubungan nya Noah sama Athala ? Bukannya mereka udah putus ?" Ale menoleh sesaat lalu menghela nafasnya lelah, duduk bersandar di pintu Noah.

"Gue denger kalau Athala masuk rumah sakit, jatuh dari tangga lantai 2 dan sekarang dia koma"

"Jatuh dari tangga bisa bikin koma ?"

"Kayanya, entahlah gue juga gak ngerti tapi firasat gue bilang kalau bukan itu yang ngebuat Athala koma"

Asher terdiam, menatap Ale dan pintu kamar Noah bergantian.

"Karena Noah denger berita ini makanya dia gak mau keluar dari kamar ? Tapi kenapa ? Abang cuma mau tau kenapa dia gak keluar dari kamar, udah itu aja"

"Ck bang, ya Abang mikir lah secinta apa bang Noah sama Athala, ya pasti sekarang bang Noah lagi mikirin Athala"

Asher menghela nafasnya lelah, memanggil 4 bodyguard yang tak jauh berdiri dari mereka.

"Kalian jaga disini, nanti kalau Noah butuh apa-apa langsung di turuti" ucap Asher.

"Siap tuan"

"Al, Abang mau ke kantor bentar, ada masalah"

"Hmm, pergi aja"

Asher mengangguk mengerti lalu segera pergi, menatap pintu Noah sekilas lalu menghela nafasnya pelan.

Sementara itu di kamar Noah, ia sibuk mencari kabar dari Athala melewati kedua teman nya dan juga Ravi, ia akan ke Indonesia diam-diam, kalau sampai Asher dan Ale tau ia tak akan bisa selamat kali ini.

Bermodalkan nekat ia harus bisa keluar dari mansion ini lebih dulu, baru setelah nya ia akan langsung berangkat ke Indonesia.

Pikiran nya di penuhi oleh Athala dan Athala, Noah tak bisa hidup bahkan untuk bernafas saja ia tak bisa karena pikiran nya penuh dengan Athala.

Ia turun dari balkon dengan tali yang ia buat dari gorden jendela nya, berdoa saja jika ia tak terjatuh atau sebagainya.

Saat sampai di bawah, dengan secepat kilat ia berhasil melewati pintu utama, sebenarnya tak melewati pintu utama juga, ada pintu khusus para bodyguard jika ingin keluar dan itu terletak di bagian sisi barat mansion jadi para bodyguard hanya keluar menggunakan pintu itu bukan pintu utama karena pintu utama khusus untuk keluarga saja.

Noah dengan secepat kilat, pergi ke bandara, memesan tiket dan yeah ia berhasil pergi, namun sebelum itu ia berganti pakaian, mengganti ponsel, intinya dari ujung rambut sampai ujung kaki ia ganti semuanya karena tau jika apapun yang ia gunakan terdapat alat pelacak yang di pasang oleh Ale, jangan kira ia tak tau.

Dan yeah seperti yang kalian lihat jika Noah berhasil sampai di Indonesia dan langsung menuju ke rumah sakit.

Dan disini lah ia berada.

Menatap Athala yang terbaring lemah di atas ranjang dengan alat yang tak ia ketahui fungsi nya.

"Abang udah makan ?" Tanya Bastian, Noah hanya mengangguk saja pelan.

"Gue keluar dulu ya, nitip bang Atha" Noah kembali menunduk, Bastian keluar untuk memberi waktu bagi Noah dan Athala berdua.

Noah memegang tangan Athala yang begitu dingin, seolah memang tak ada jiwa yang menempati tubuh Athala.

"Hai.." lirih Noah pelan bertepatan dengan air mata nya yang menetes.

Noah terkekeh pelan, ia kira jika ia pergi dari lingkaran kehidupan Athala maka Athala bisa hidup dengan bahagia disini tanpa gangguan dari nya, nyatanya semua di luar dugaan.

"Kenapa gak bilang kalau kamu sakit hmm" ucap Noah pelan menatap Athala yang tertidur dengan sendu.

"Jahat banget... Padahal aku udah mikir kamu bakal bahagia tanpa aku" Noah kembali tersenyum namun sedetik kemudian senyuman itu luntur.

Bak orang gila Noah hanya bisa tertawa sendiri, senyum sendiri, ngomong sendiri, tiba-tiba nangis tiba-tiba sedih.

"Katanya kamu jatuh ya dari lantai 2, kaki kamu gak papa kan ? Atau ada yang sakit ?"

"Tha.. cepet bangun.. kasih tau aku mana yang sakit, ayo bangun.." lagi Noah kembali meneteskan air matanya.

"Jangan bikin aku khawatir.."

"Kamu tau gak.. aku kabur gara-gara kamu, nanti kalau aku di marahin sama bang Asher sama Ale itu semua salah kamu pokoknya" curhat Noah, ia kembali terkekeh pelan sambil memegang tangan Athala ia usap dengan lembut.

"Jangan lama-lama tidur nya.. kamu gak kangen apa sama aku, aku aja kangen loh makanya aku balik ke Indonesia"

"And... Kalau kamu memang mau pergi harus bangun dulu, pamit dulu sama aku, sama Bastian.. sama yang lainnya, jangan langsung pergi aja, aku gak suka"

"Tapi aku gak mau kamu pergi, aku gak suka"

"Athala.. hiks.. hiks.. sakit banget.."

"Ku mohon... Hiks.. jangan pergi... aku udah balik jadi kamu harus bangun.. Athala aku mohon hiks.."



_____________

Gue laper Cok !!

PASSATO || BL (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang