19

24.1K 2.9K 194
                                    

Noah menggelengkan kepala nya pelan, kemarin-kemarin memang ia yang mengatakan ingin putus namun itu hanya gertakan saja agar Athala mau menjaga jarak nya dari Stella, ia tak ingin benar-benar putus dari Athala.

"Athala please.." mohon Noah dengan air mata nya.

"Gak No, gue mulai muak sama Lo yang gak bisa bersikap dewasa, Lo terlalu kekanak-kanakan tau gak, gue udah bilang kalau kedeketan gue sama Stella karena gue emang di tugasin buat jagain dia, tapi Lo selalu ngeliat kalau gue selingkuh sama dia, gue capek harus jelasin sesuatu yang berulang"

"Lo gak pernah mau ngertiin gue, gue udah ngejelesain puluhan kali kalau gue sama Stella murni cuma sahabatan, tapi Lo selalu nuduh gue yang enggak-enggak"

"Gue terlalu naif buat ngemis-ngemis sama Lo biar gak putus, sekarang gue sendiri yang putusin jadi gue gak bakalan ngemis lagi sama Lo tenang aja"

Noah ingin menghampiri Athala namun Ale sudah menarik tangan nya lebih dulu membawa Noah kedalam pelukan nya, Noah memberontak tentu saja, ia ingin menghampiri Athala dan meminta maaf atas sikap nya.

"Diem Noah, Lo gak mau kan gue nyakitin diri Lo disini" bisik Ale membuat Noah menegang, sekarang ia tau jika yang memeluk dirinya bukan lah Ale melainkan Lynn, alter ego nya.

"Sekali Lo ngelangkah gue patahin kaki kecil Lo ini" bisik nya lagi.

Noah menggeleng keras, ia membalas pelukan Ale menangis keras, ia tak mau Lynn keluar karena Lynn itu psikopat gila yang terobsesi dengan darah nya, nanti akan di jelaskan.

"Abang~" Asher berbalik dan mengambil Noah dari dekapan Ale, ia tau jika Ale berganti dengan Lynn.

"Kami akan bertanggung jawab atas semua yang terjadi, sekali lagi saya minta maaf atas apa yang terjadi" ucap Asher lalu pergi dari sana dengan menggendong Noah yang pingsan setelah lama menangis.

"Akhirnya Lo putus dari Noah, dari dulu gue emang gak pernah suka Lo punya hubungan sama Noah, sampe Lo sujud di kaki Noah buat minta balikan gue sendiri yang bakal tendang Lo buat menjauh dari Noah" ucap Lynn dengan ancaman nya yang tak main-main.

Athala menghela nafasnya gusar, apakah ini keputusan yang tepat ?

Athala mengacak rambut nya frustasi, sekarang saja ia seperti ini apalagi lagi hari selajutnya, terlebih lagi dirinya meminta Noah untuk keluar dari sekolahan.

Athala menghela nafas nya frustasi, entah apa yang ia lakukan.

"Lo udah buat keputusan yang salah bang" ucap Bastian menepuk pundak Athala beberapa kali.

Sementara itu mobil keluarga Asher sampai di pekarangan rumah nya, Lynn langsung menggendong Noah dan membawa nya ke kamar sementara Asher duduk di sofa untuk mengistirahatkan tubuh dan pikiran nya.

Lynn menatap Noah yang tertidur dengan lekat, tangan nya terulur untuk mengelus wajah Noah yang begitu lembut di tangan nya.

Lynn begitu terobsesi dengan Noah, itulah kenapa Ale tak pernah mau membiarkan Lynn keluar, semua ini berawal dari masa lalu nya bersama Noah saat itu, Lynn keluar tanpa sengaja saat itu.

"Lynn berhenti, kembalilah" ucap Asher yang berdiri di pintu, ia melihat tatapan Lynn yang tertutup kabut nafsu.

Lynn menatap Asher sekilas lalu terkekeh pelan, berdecak malas lantaran Asher menganggu nya.

"Jangan menganggu ku Asher, biarkan aku mencoba nya sekali saja"

"Maka aku tak akan membiarkan keinginan mu terwujud"

"Ck, kau membosan kan Asher"

Langsung saja Lynn menerjang Asher, Asher yang punya tingkat kewaspadaan yang tinggi berhasil menghindar.

Akhirnya mereka bertengkar hebat di dalam kamar Noah, Asher terpaksa melukai adik bungsu nya karena hanya itu satu-satunya cara agar membuat Ale kembali.

Asher menendang perut Lynn kuat membuat Lynn terlempar dan mengenai meja belajar Noah, akibatnya meja tersebut langsung hancur karena tubuh nya.

Lynn mengambil laptop yang ada di atas meja, mencoba menyerang Asher dengan membabi buta bahkan melempar laptop itu pada Asher, dan yeah mengenai pelipis Asher yang mampu mengeluarkan darah nya.

Asher terpaksa mengambil tongkat baseball yang ada di kamar Noah, memukul Lynn 2 kali hingga akhirnya Lynn tumbang.

Asher menghela nafasnya pelan, mengatur nafasnya yang tak beraturan, melirik Noah yang masih terlelap dalam tidur nya tak terganggu dengan keributan yang terjadi.

Asher segera menggendong tubuh si bungsu dan meletakkan nya di samping Noah, ia juga langsung menelfon dokter untuk datang ke-kediaman nya segera.

Ia terduduk di lantai menatap kedua adik nya di ranjang, lalu tersenyum tipis, kilasan masa lalu terlintas saat dimana ia yang masih sangat kecil waktu itu mengurus 2 balita sendirian.

Hidup Luntang lantung di jalanan dengan tangan yang menggendong Ale saat masih bayi dan sebelah tangan yang menggandeng Noah yang masih balita berumur 5 tahun, apalagi Noah saat itu rewel meminta di gendong karena cemburu dengan Ale yang di gendong Asher.

Hingga seorang pria berpakaian dokter datang, Asher langsung menyuruh nya untuk memeriksa kedua adiknya, berharap saja jika yang bangun nanti Ale bukan Lynn.

_
_
_
_
_

Mata itu mulai terbuka secara perlahan, melirik jam yang ternyata sudah jam 9 malam, Noah meringis kala kepala nya langsung pusing luar biasa.

Ia refleks menoleh kesamping kiri nya dan terkejut melihat wajah Ale yang lebam-lebam.

Noah diam sesaat, kembali ingatan nya saat ia berada di rumah sakit, memejamkan matanya bertepatan dengan air matanya yang terjatuh, Noah menghela nafasnya panjang lalu berbalik menyamping dan meringkuk mendekati Ale, menenggelamkan dirinya dalam pelukan hangat Ale.

Namun Noah mendongak karena penasaran dengan luka di wajah Ale, perasaan sebelum pingsan wajah adiknya masih sangat tampan, kenapa sekarang jadi warna warni gini.

Ia tak tau jika Ale sudah bangun dan sekarang hanya menutup mata nya saja, tangan Noah terulur dan menekan lebam Ale yang berada di pipi bawah mata membuat Ale meringis pelan.

Ia langsung menjauhkan tangan nya namun di tahan oleh Ale, Ale menoleh melihat wajah Noah yang begitu menggemaskan di mata nya membuat ia terkekeh pelan.

"Tidur lagi" ucap Ale serak menarik Noah untuk masuk kedalam dekapannya.

Noah diam saja dan memperhatikan wajah Ale dari bawah, karena memang tinggi nya hanya sebatas dada Ale saja, ia menyesal dulu tak pernah mau di ajak olahraga oleh Asher dan Ale, akibatnya pertumbuhan nya terhambat, ia menjadi bantet kaya adonan donat gini.

"Al~ laper ih~" rengek Noah tak sadar.

Ale terkekeh pelan menunduk menatap wajah Noah yang memelas.

"Cium dulu coba" Noah langsung menciumi kedua pipi Ale membuat Ale tersenyum puas.

"Yok makan, gue pesenin sate nya mang abdi"

PASSATO || BL (Tamat) Where stories live. Discover now