05

28.1K 3.1K 117
                                    

30 menit terlewati dan hanya ada keheningan di antara keduanya, membiarkan suara riuh para pengunjung kafe menemani keduanya.

Baik Noah maupun pria yang tadi memanggil Noah kini memilih diam satu sama lain.

"Noah... Gimana kabar kamu ?" Ucap sang papa Harry Charles Pratama.

Noah menatap malas pada pria yang dulu ia panggil papa.

"Papa... Kalian baik-baik saja kan" ucap Harry dengan nada pelan nya dan masih mampu di dengar oleh Noah.

Jam sudah menunjukan pukul 5 sore sebenarnya, dan seharusnya Noah sudah berada di rumah sedari tadi, jika ia tak bertemu dengan Harry di jalan.

Harry mengatakan akan bantu memperbaiki motor Noah dengan memanggil orang suruhan nya, selagi menunggu Harry mengajak Noah ke kafe terdekat hanya untuk sekedar berbincang.

"Noah katakan sesuatu" ucap Harry lagi.

Noah menoleh menatap pria yang berusia 40 tahunan itu dengan tatapan malas nya, Noah tak menyangka akan bertemu kembali dengan orang yang sudah membuang nya.

Sangat miris.

"Apa yang harus dikatakan" ucap Noah santai sambil meminum minuman nya.

"Bagaimana Abang ? Ale juga"

"Mereka baik, sangat baik"

"Syukur lah, papa senang mendengar nya"

Noah memperhatikan Harry seksama, walaupun Harry sudah berumur tapi ketampanan nya tak pernah luntur, terakhir Noah dengar jika Harry sudah menikah dengan seorang janda, ia juga mendapatkan undangan nya namun undangan itu berakhir di tempat pembakaran sampah.

Benar-benar memuakkan sebenarnya.

Orang tua nya sama-sama egois, yang satu selingkuh yang satu nya main tangan, meninggalkan ketiga anak nya yang saat itu masih sangat membutuhkan orang tua nya, mungkin Asher dan Noah bisa merawat diri nya sendiri tapi Ale ?

Ponsel Noah berdering membuat Noah dan Harry menoleh dan terlihat nama Asher di sana.

"Noah kamu dimana ? Kenapa jam sekarang belum pulang ?"

"Noah masih nongkrong bang, bentar lagi pulang"

"Kata Ale ban motor nya kempes ? Mau Abang suruh orang buat datang ?"

"Gak perlu bang, udah ada orang yang bantuin"

"Oh iya kah ? Jangan lupa bilang makasih"

"Hmm"

Noah meletakkan ponsel nya di atas meja

"Bang Asher bilang kalau gue harus ngucapin makasih sama Lo karena udah bantuin gue walaupun gue gak minta buat di bantu apalagi sama Lo" sarkas Noah membuat Harry hanya bisa tersenyum miris lalu mengangguk.

"Gak papa kok papa juga ikhlas nolong nya"

"Noah..." Panggil Harry namun Noah tak menoleh, justru Noah sibuk dengan ponsel nya, mengabaikan atensi Harry sedari tadi terus mencoba menarik perhatiannya.

"Papa.. minta maaf.. maaf buat masa lalu papa sama Mama kamu yang udah buat hancur keluarga kita"

Noah masih memilih diam, ia enggan untuk berbicara sekarang, luka nya masih lah basah, luka batin akan masa lalu nya masih lah belum tertutup.

"Semua salah papa karena ringan tangan sama mama kamu-

"Gak, bukan cuma Lo yang salah tapi istri Lo juga salah, dia selingkuh dan Lo main tangan, wajar sih kalau pisah gak heran gue" potong Noah membuat Harry hanya bisa mengangguk pelan.

PASSATO || BL (Tamat) Where stories live. Discover now