Chapter Twenty Four : Trap

Start from the beginning
                                    

"Ya kan aku hanya memastikan."

"Hyung darimana saja? baru kelihatan." Tanya Niki yang sedang mengupas kulit jeruk untuk sunoo.

"Knet magazine ingin membuat kontrak denganku dan jay. Jadi tadi sebelum kesini ada pemotretan sebentar."

"Biasalah orang sibuk." Timpal Jay hyung yang langsung menerima pukulan dari jake.

"Shh, susah punya teman anak gengster. Mainannya bogem." Ringis jay hyung sambil mengusap pundaknya.

"Kalau sunghoon hyung?" Tanya Niki

"Aku tidak tahu dia dari mana. Dia datang lebih cepat bahkan kita lihat Sunghoon hanya duduk di kursi depan."

Sedari tadi aku melihat sunghoon hyung menatapku terus. Ada tatapan sendu dari bola matanya.

"Hyung, kau kenapa?"

Pertanyaan Niki tidak pengaruh sedikit pun. Posisi dan pandangannya masih tetap sama.

"Sunghoon-a, gwenchana?" Tanya sejin hyung memastikan.

"Hii menyeramkan. Aku takut dia kerasukan."

"Sutt, dari tadi hyung bercanda terus. Dirumah sakit gaboleh bikin keributan!"

"Anak kecil kita sok tahu ini. Sudah mulai besar yaa, berani memerintah hyungmu hmm?" Timpal jake hyung sambil mencubit pipi adik bungsunya.

"Sudah sekarang kalian ke dorm lagi. Tunggu saja disana, kalian juga lihat kan sunoo baik baik saja sekarang." Aku lihat sejin hyung bangun dari duduknya lalu menarik tangan jay dan jake hyung.

"Aku kan baru sebentar hyung. Lagian aku masih ingin disini bersama sunoo."

Tatapan itu.. tatapan jake hyung saat kami berjuang di i-land. Tatapan teduh itu seolah memeluk tubuhku yang sangat dingin.

Aku rindu jake hyung.

"Jake sudahlah, Nanti malam kalian kesini lagi. Sekarang kalian ganti baju dulu."

Perintah manager memang sepertinya tidak bisa dilawan. Setelah mendengar arahan sejin hyung, mereka langsung bergegas membereskan barang barangnya.

"Baiklah hyung, kami pulang dulu."

Kedua hyungku sudah keluar. Menyisakan sejin hyung, sunghoon hyung dan niki.

Lidahku rasanya ingin sekali mengeluarkan satu atau dua patah kata. Tapi rasanya tidak bisa mulutku mengeluarkan suara sedikitpun.

Tatapanku tertuju lurus pada sunghoon hyung. Aku ingin sekali mengatakan padanya "Apakah hyung baik-baik saja?". Ingin sekali aku memeluknya tetapi badanku sangat kaku hingga aku tidak bisa berbuat apa-apa.

Aku tahu pasti sunghoon hyung merasa takut, kesal dan sedih karena kejadian kemarin. Kulihat bola matanya sangat mengisyaratkan begitu. Dan kurasa sunghoon hyung marah padaku.

Sekarang aku lihat sunghoon hyung mengambil apel yang sudah dikupas dia menatapku lalu,

"Aaa buka mulutmu, kau harus banyak makan."

***

"Apa yang kalian butuhkan dariku?"

Ia tersenyum licik, "Buru-buru sekali, kau mau kemana?"

"Hyung dan semua member mencariku. Aku sudah menuruti permintaanmu, sekarang apalagi?"

"Katanya kau mau membantu sunoo hyung, tapi baru segini saja kau sudah mau menyerah."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 11 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Secret | Kim SunooWhere stories live. Discover now