Chapter six : Mysterious

1.8K 285 32
                                    

"Ini obat apa?"

Jungwon mengangkat dua kantong plastik milikku yang barusan sejin hyung kasih.

"Itu obatku setahun yang lalu. Sejin hyung yang memberikannya. Aku tidak tahu maksudnya apa, padahal aku baik-baik saja."

Kulihat raut wajahnya nampak khawatir.

"Benar hyung sehat? Apa penyakitmu kambuh lagi?"

Aku menggeleng, "Jangan khawatir, aku baik-baik saja." Senyumku membuat jungwon sedikit tenang.

"Yasudah, kalau ada apa-apa bilang padaku. Jangan kau tutupi oke? Tapi untuk apa sejin hyung memberikannya padamu?"

"Aku juga tidak tahu. Katanya obat itu hanya disimpan, tidak usah diminum."

Lelaki dihadapanku itu nampak diam melamun setelah mendengar jawabanku. Aku tidak tahu ia kenapa, hingga akhirnya jungwon tersadar saat ku tepuk pundaknya, "Won? Kamu kenapa?"

Jungwon mengerjapkan matanya cepat, "Ahh tidak, aku hanya terpikirkan sesuatu," lalu lelaki itu tersenyum, "Baiklah, ayo kita sesaikan ini hyung. Aku lelah, ingin tidur."

Mendengarnya aku tertawa, "Baiklah-baiklah ayo!"

Jungwon yang kebagian tugas menyapu dengan jay hyung itu menyeka debu-debunya dengan kilat ditambah gerakannya yang telihat sangat lucu.  Jungwon benar-benar ingin pulang sepertinya.

Leader satu itu bermuka baby face dan tingkahnya yang childish membuat siapapun melihatnya gemas.

Tapi satu fikiranku lagi-lagi muncul, membuat senyumanku luntur.

Tidak mungkin jungwon yang menggemaskan itu jahat padaku bukan?

Aahh— aku gelengkan kepalaku cepat, berusaha menghindari fikiran burukku yang seenaknya berdatangan.

Kau harus fokus kim sunoo.

Mengapa akhir-akhir ini aku selalu memikirkan itu? Sepertinya aku harus ke psikiater.

"Akhirnya beres!" Teriak jake hyung sambil meregangkan tubuhnya.

"Pulang nanti mari pesan cemilan, aku lapar."

"Jay kau lapar? Kenapa tidak masak makan malam saja, daripada camilan tidak kenyang."

Jay hyung menggeleng, "Aku lelah hoon. Jangan buat aku mati hari ini, memasak itu butuh tenaga."

Niki mendelik, "Lebay."

"Yasudah, pesan camilan dan makan malam. Gimana?"

"Setuju won!"

"Camilan hari ini pesan toppoki ya, sunoo sangat menyukai itu." Kata sunghoon hyung sambil menatapku.

"Ahh hyung tidak usah. Camilan lain juga tidak apa-apa." Aku tersenyum kikuk mendengar tawaran sunghoon hyung.

"Tidak noo, kita semua memang mau toppoki." Heeseung hyung yang ada disebelahku menepuk pucuk kepalaku pelan.

Hangat, itu yang kurasa.

"Yasudah, kajja kita pulang!" Niki menarikku, tapi saat didepan pintu langkahnya tertahan.

"Kenapa hyung?"

"Kau duluan saja, lantai pojok sana belum beres. Aku mau menyelesaikannya dulu."

Niki mengernyitkan dahinya, "Belum beres bagaimana? Kau tidak lihat lantainya sudah bersih?" Niki menunjuk ke arah lantai sisi kanan, member lain mengikuti gerak tangannya niki.

"Iyaa, itu sudah beres noo mau diapakan lagi?" Tanya heeseung hyung.

Aku menggaruk belakang kepalaku, "Aku memang terbiasa mengepelnya dua kali, agar lebih bersih hyung, jadi akan aku pel lagi hehe."

Secret | Kim SunooTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon