Chapter three : Suspect

2.2K 343 33
                                    

"Hyung udah lepasin aja ya? Malu diliatin orang,"

Jaebeom semakin menyudutkan staff perempuan itu kearah tembok kantin, "Hapus, atau saya laporin ke pihak agensi?"

"I-iya, saya hapus." Jawab staff tersebut yang gerakan tangannya menekan salah satu opsi yang bertuliskan 'Delete'.

"Kamu fansnya sunoo? Atau spy yang nyamar? Setau saya staff disini sopan semua, gamungkin moto-motoin orang sembarangan." Tanya jaebeom dengan tatapan intens, layaknya mengintimidasi.

Staff perempuan itu menunduk dengan kaki yang sedikit bergetar. Tak berani ia menatapnya, karena jaebeom terlihat cukup menakutkan.
"Saya minta m-maaf." Jawabnya d0engan suara sedikit parau.

Aku melihat jaebeom hyung yang tertawa tipis, sambil menatap staffnya.

Jujur, aku pun takut. Selama masa iland memang jaebeom hyung gampang sekali terpancing, tapi selalu dalam konteks bercanda. Tidak pernah seserius ini.

"Kamu belum jawab pertanyaan saya."

Perempuan itu mendongkakan kepalanya menatap jaebeom, lalu detik selanjutnya ia menjawab, "S-saya ngelakuin ini karena, saya..d-disuruh."

Aku terkejut bukan main. Jadi benar ada yang menyuruhnya? Tapi untuk apa?

"Siapa orangnya?"

Staff itu menunduk kembali, "T-tuan muda."

Brak.

Emosi jaebeom hyung nampaknya tak bisa terkendali lagi. Tembok kantin yang jadi tumpuannya ia pukul cukup keras hingga staff itu berdiri ketakutan.

"Tuan muda katamu?! Siapa namanya?!"

"Hyu-ngg, udah sunoo gapapa ko. Lepasin aja ya?" Aku pun bersuara, mencoba menenangkan karena kondisinya mulai ricuh.  Bagaimana tidak, semua penghuni kantin nampak berkerumun mengelilingi sekitar kami yang lokasinya ada di tengah kantin.

Ada yang berbisik, memotret, bahkan merekam.

Bagaimana jika ada rumor buruk tentang aku karena kejadian ini?

Aku menggelengkan kepalaku. Tidak, jangan sampai itu terjadi.

Aku tidak mau itu terjadi.

"Udah hyung, kita pergi aja ya?" Aku sedikit menarik lengan jaebeom hyung, tapi sedikit tertahan, "Kalau sekali lagi kamu menampakkan muka dihadapan saya atau sunoo, gaakan segan-segan saya laporin semuanya ke agensi." Kata jaebeom hyung lalu pergi meninggalkan staff itu yang masih menunduk ketakutan.

Kami berdua langsung menaiki lift dan berhenti dilantai '1' yang aku sendiri tidak tahu kenapa aku disini. Ragaku seolah bergerak sendiri, mengikuti kemana jaebeom hyun membawaku.

Otakku tak kuasa berhenti memikirkan semua kejadian tadi. Berbagai macam pertanyaan—5w1h yang seenaknya bermunculan.

Kenapa harus aku?

Apa aku melakukan kesalahan?

—dan berbagai macam pertanyaan lainnya terus mengahantui akar pikiranku.

"Noo sekarang udah jam 2, waktu istirahatmu sebentar lagi habis, sana kamu balik lagi nanti dimarahin deobu-nim baru tau rasa." Kata jaebom tersenyum lalu menepuk pucuk kepalaku.

Tapi senyumannya, nampak aneh.

"Hyung."

Dia menatapku ragu, "Hmm?"

"Apa hyung menyembunyikan sesuatu?"

Melihat gerak-geriknya yang menggaruk tengguknya saja sudah membuat aku yakin 100 persen ada yang tidak beres.

Secret | Kim SunooWhere stories live. Discover now