8. Pasar Malam : Bianglala

247 18 1
                                    

Dunia itu berputar, layaknya bianglala, saat ini aku memang mencintaimu, namun ada kalanya suatu saat kamu yang berbalik menginginkan ku - 𝐀𝐲𝐥𝐢𝐧 𝐀𝐞𝐥𝐚𝐧

🌹

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

Aylin membalikkan tubuh, berjalan menuju ke dalam rumah untuk mengistirahatkan tubuhnya yang lelah.

Samar-samar ia mendengar suara orang berbincang dari dalam rumahnya.

"Kenapa kalian gak ke pasar malem aja?" Pertanyaan itu keluar dari mulut Gracia.

"Pasar malem?" Tanya Syera, ia mengerutkan kening bingung.

"Iya, sekalian jalan-jalan, kamu kan baru balik indo." Gracia tersenyum antusias menatap Syera.

Sementara Syera tampak menimang, ia menatap Gavin untuk meminta pendapat, dan mendapat anggukan dari lelaki itu.

"Oke deh, aku sama Gavin ke pasar ma-"

"AYLIN IKUT!" Teriak Aylin berlari dari arah luar rumah.

Gracia melototkan matanya marah. "Aylin! Kamu dirumah aja! Kerjain pr kamu!" Sentak Gracia.

"Pr Aylin udah Aylin kerjain semua, Ma. Lagian besok kan weekend, gak sekolah." Sanggah Aylin.

"Nggak! Kamu diru-"

Syera menepuk paha Gracia yang duduk disebelah nya pelan, lalu menatap Aylin sembari tersenyum hangat. "Yaudah kalo kamu mau ikut. Cepet mandi sama siap-siap sana." Titahnya.

"Yeay!" Aylin berseru senang, ia berlari menuju kamarnya untuk membersihkan diri dan bersiap.

Sementara Syera kembali menoleh, menatap Gavin yang tengah menatap protes padanya. Mulut Syera terbuka menggumamkan kata 'gapapa' tanpa suara pada Gavin.

Kedua bahu Gavin merosot lemah, kesempatan untuk berduaan dengan Syera harus musnah karna kehadiran Aylin yang juga akan ikut bersama mereka.

· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·

Ketiganya kini tengah berjalan berkeliling pasar malam. Menolehkan kepala kekanan dan kekiri untuk menikmati suasana pasar malam yang ramai dan dipenuhi dengan permainan. Walau hanya Aylin yang menikmati suasana ini. Ia merasa senang dapat datang ke pasar malam ini dengan Gavin.

Jarang-jarang Gavin mau ke tempat seperti ini bersamanya. Ini adalah moment langka.

Aylin senantiasa memeluk lengan kekar nan berotot milik Gavin, sementara tangan kiri Gavin menggenggam hangat tangan Syera tanpa sepengetahuan Aylin.

Aylin menggoyangkan lengan Gavin pelan, "Kak, mau main gak?" Kepala Aylin menoleh menatap Gavin, membuat Syera sontak melepaskan genggaman tangannya dan menggaruk belakang kepala yang tidak gatal.

"Gak." Jawaban singkat itu membuat Aylin menganggukkan kepalanya beberapa kali.

"Kita keliling aja dulu, sekalian jajan." Syera menatap Gavin dan Aylin bergantian dengan canggung.

Gavin mengangguk, "Lo mau beli sesuatu? Mau makan sesuatu? Atau haus?"

Gavin dan Syera melanjutkan langkah mereka, sementara Aylin menatap Gavin heran. Baru kali ini gadis itu melihat Gavin mengiyakan permintaan perempuan selain bundanya, selama ini Aylin sering meminta ini itu tapi tidak pernah ia kabulkan. Tapi sekarang, ia mengangguki ucapan Syera?

Juga ia yang berbicara sedikit panjang, banyak bertanya pula.

Agak aneh memang!

Kembali gadis itu melanjutkan dan menyamakan langkahnya dengan Gavin dan Syera. Ia kembali memeluk lengan Gavin membuat lelaki itu menghela napas lelah.

AYLIN : BAD DESTINY'sWhere stories live. Discover now