Part - 24. Klepon

3.3K 93 1
                                    

11:49

Jum'at 03 Febuary 2023

"Aku kan udah bilang nggak bisa masak yang itu. Aku gamau ah, gak bisa."

"Aku pengen banget, tadi aku liat rekan kerja aku di bawain sama istrinya, di lihat-lihat tuh enak Zia. Aku mau."

Tumben sekali Zafran request masakan sama dia, biasanya juga apa aja di makan. Apa lagi bukan dalam hal yang dia bisa seperti sekarang ini. Zia bukan yak bisa masak sih ya, tapi emang rata-rata yang di masak suka asin. Mungkin lidah orang yang tidak pas apa lidah dia aja yang udah kebal.

"Beli aja sih, berapa juga harganya. Lagian itu juga kalau kamu mau biasa tukang saya komplek ada jual, ntar aku beliin. Mau berapa?*

"Tapi aku mau di masakin sama kamu aja."

"Aku gak bisa bikin klepon gitu.

Zia kan tidak pandai bikin kue, semuanya lah dia gak pandai sampai heran juga kalau di liat. Padahal tinggal beli juga udah gitu loh, gampang kan.

"Kan bisa liat resep, nanti biar aku yang belanja mini market depan, ya tolong banget."

"Tapi bantuin lah Zaf, udah jam segini juga. Besok aku ngantor kamu juga besok ada rapat kan?"

"Iya, lagian katanya buatnya bentar aja kok gak lama. Sendiri juga bisa, biar aku pergi belanja kamu yang masak."

"Kan kamu tuh selalu mau enaknya aja, ga enaknya di aku."

"Aku keluar dulu ya, kamu sambil baca resep nanti biar aku balik langsung buat okey istriku."

"Ihhhhh, nggak usah colak colek gitu, kek om-om mesum tau gak sih. Sana mending kamu pergi aja. Udah jam segini juga, aku mau selesaikan ini dulu bentar."

Zafran baru saja pulang tadi dan langsung menghampiri Zia yang sedang menyelesaikan pekerjaan kantor yang memang mau di selesaikan di rumah. Tapi bukannya selesai malah makin nambah kalau begini kerjaan, bisa kesiangan dia besok.

Apa lagi Zafran itu juga orangnya lumayan ribet banget, jadi kalau mau berangkat kerja harus suaminya dulu yang di urusin barulah dia. Itu juga semuanya mau dia aja yang ngerjain, makanya Zia rasa percuma kalau ada Mba semisal mau kerja, kasian juga.

"Eh, itu baju di ganti dulu saja ya, masukin keranjang kotor sekalian, jangan taruh sembarangan."

"Nanti telat loh Zi!"

"Ganti dulu, kalau ngga aku mau langsung tidur aja habis ini."

"Iya, ya. Pakai baju apa terus aku?"

"Itu kan ada celana traning sama sweater disana tuh, pakai itu aja. Baru bentar juga di pakai kemaren."

"Iya, ya."

"Astagfirullah."

"Kayak nggak pernah liat aja, luar dalam juga udah pernah."

"Tau lah, ganti asal ganti aja. Kebiasaan kamu, kalau ada yang masuk kamar itu loh. Kamu yah Zaf, kayak anak sd yang kalau habis pulang sekolah pakai kaos sama sempak doang."

"Apa iyaaaaa, apa iyaaaaa."

"Ihhhhhhh, gila ya kamu. Lepasin gak!"

"Gak, gamau. Eummmmmmm tayangggg."

"Zaf, lepasin gak. Kalau ga ini masa depan kamu aku sakitin ya. Berat tau!"

Hadeh, Zia emang harus sabar menghadapi sikap suaminya yang emang udah gak waras sejak dulu bahkan sampai sekarang. Lihat saja, bukannya pakai baju malah berjoget-joget sambil memeluknya.

Meried With EnemyDär berättelser lever. Upptäck nu