PART - 05. KECIDUK [21+]

37.8K 383 4
                                    


PART - 05. KECIDUK

PENCET BINTANG DI SAMPING YA, TERIMAKASIH.

HAPPY READING 🌻

Tidak seperti biasanya. Hari ini Zia bangun kesiangan karena begadang tadi malam. Posisi masih sama seperti tadi subuh. Dengan Zafran yang berada di dekapannya. Tangan Zia terulur untuk mengelus rambut Zafran yang berantakan. Bahkan dia merasa nyeri di bagian dada juga. Dalam keadaan tidur Zafran masih bisa menghisap payudaranya. Sepertinya baru di lepas, karena bagian sebelahnya masih basah. Tangan Zafran berada di pinggang Zia memeluknya dengan posesif.

Gara-gara kesiangan, sampai tidak terbangun ketika sholat Subuh.

"Hei, bangun. Udah siang."

Bukannya lepas Zafran makin memperkuat pelukan mereka. Bahkan isapan di payudaranya terasa sakit karena terlalu kuat di isap.

"Jangan kuat-kuat. Lagian gak ada air susunya, juga."

Zia menarik rambut Zafran agar terlepas, tapi malah payudaranya yang di gigit baru di lepaskan.

"Sakit bego ih. Jangan di gigit di bilang."

Wajah Zafran cemberut sambil ditekuk. Terlihat dia sedang merajuk sekarang. Pada hal sudah di kasih jatah semalam.

"Nggak sengaja?"

"Oh."

"Dih, apa coba begitu."

Zia bangun dari tidurnya. Dia menyandarkan tubuhnya di punggung ranjang, lalu mengelus payudaranya terasa nyeri karena isapan Zafran. Bahkan pernah luka. Tangan Zia tiba-tiba terganti dengan tangan Zafran. Dia mengelus payudara kesayangannya. Sesekali di kecup, dan di jilat, serta di isap pelan seluruh permukaannya.

"Ih, udah. Gak usah kaya begitu."

Zafran tak perduli. Dia merendahkan tubuhnya lagi agar berhadapan langsung. Lama menatap baru ia mendongak melihat wajah Zia.

"Dokter yuk, biar ada susunya."

"Dih, gila ya? Di kira gue punya anak apa, ntar merembes lagi."

"Hm, ya udah lah."

Selimut yang dipakai mereka hanya sebatas pinggang. Zafran menurunkan semuanya hingga terlihat tubuh polos Zia. Zia hanya diam saja melihat aksi Zafran. Dia juga membuka lebar paha Zia hingga terlihat jelas vagina Zia yang merah menggoda yang mulus dan putih.

"Putih bersih."

"Iya lah, kan di rawat. Kalo nggak ya, gak gitu."

Zafran yang berada di dua belah paha Zia menatap tajam kedepan. Ia begitu mengagumi bentuk indah yang membuatnya mabuk kepayang. Tangan Zafran menyentuh lipatan yang terlihat bengkak itu. Ia mengelusnya naik turun perlahan.

"Sakit?" tanyanya pada Zia yang memainkan ponselnya.

"Udah lah, biarin aja."

Zia mengambil ponselnya di atas nakas. Semalam ia sempat DM Instagram dengan Ringgo. Ia juga bertukar whatsapp untuk karena ada yang bicarakan. Namun ia belum izin pada suaminya.

Dr.Ringgo

Ada waktu gak?

Emang kenapa?

Gue mau cek organ vital soalnya.


Ada masalah apa?


Hm, soalnya gimana ya jelasinnya. Gue bingung juga kalo gak langsung.


Aku ada jadwal di rumah sakit kok hari Senin pagi. Atau mau sekalian makan siang aja?

Meried With EnemyWhere stories live. Discover now