PART - 11. HUBUNGAN YANG RENGGANG

6.9K 170 3
                                    

PART - 11. HUBUNGAN YANG RENGGANG

Ini Zia sama Zafran ya. Kalau ada Agam sama Bella maaf banget. Kalian bisa replay di yang salah. Ini udah aku tulis sampai 23 part serta epilog. Jadi kalau ada salah nama maaf banget ya. Aku gak bisa revisi lagi, atau mau apus terus tulis ulang itu, waktunya lagi😭

Happy Reading 🌻

Sampai di rumah, Zia sudah mengantuk. Keadaan lampu rumah juga mati semua. Apa Zafran sudah pulang lebih dulu dan pergi tidur? Itu kemungkinan yang terjadi, Zafran bukan orang yang suka begadang jika tidak ada kegiatan.

"Langsung pulang aja ya Pak, gak usah mampir."

"Kamu ngusir saya?"

"Bukan ngusir, cuman nyuruh pulang. Lagian udah jam segini, gak baik juga."

Lagian juga mau ngapain kalau nggak mau pulang?

"Ini rumah kamu?"

"Iya, udah sana pulang. Saya mau istirahat."

"Besok jangan telat, saya tunggu di bandara langsung."

"Ya, terimakasih atas tumpangannya."

Setelah mengucapkan terimakasih Zia langsung masuk kedalam rumah, namun di buka terlebih dulu dengan kunci. Keadaan rumah yang gelap gulita, serta tak ada lampu yang menyala.

"Zafran, beneran nggak pulang?" pikir Zia berjalan menyalakan lampu, lalu berjalan menuju dapur untuk minum.

Perutnya sekarang lapar, namun malas untuk masak. Apa delvery jam segini masih bisa? Zia mencari aplikasi delvery di ponselnya yang masih buka penjual makanan.

Setelah sekian menggulir, Zia mendapatkan apa yang di inginkan di warung 24 jam. Tapi sisa makanannya hanya tinggal ayam bakar sambal terasi, serta lainnya.

Daripada kelaparan Zia memilih memakan itu saja, dan akan bersih-bersih dulu sambil menunggu makannya datang. ZIA berjalan ke kamar, namun karena lampu masih mati ZIA mencari saklar lampu dan menyalakannya.

"Astagfirullah, lo ngapain gelap-gelapan begitu, kaya setan."

Melihat Zafran yang sedang duduk di atas kasur sambil memegang kedua lututnya, dan membungkuk. Zia berjalan perlahan ke arah Zafran dan duduk di pinggir kasur.

"Lo kenapa? Sakit, apa gimana."

Bukannya menjawab Zafran berbalik dan memunggungi Zia. Zia yang merasa Zafran sedang dalam mode ngambek dan hanya membiarkannya saja. Sekarang butuh mandi air segar.

Selesai mandi dan mengganti pakaiannya, zia mengeringkan rambut sambil duduk di kursi meja rias sambil melirik ke arah Zafran yang sedang berbaring dalam selimut.

"Udah makan atau belum? Besok aku ada kerjaan di luar. Mungkin tiga hari disana."

Tak ada jawaban, membuat Zia juga diam dan berlalu keluar menunggu pesanan makanannya yang dia tunggu. Di ruang tamu Zia menunggu sambil menyalakan TV dan juga memeriksa berkasnya, serta file di laptop yang akan di bawanya Zia esok.

Namun getaran dari ponselnya membuat Zia mengambil ponselnya dan membuka pesan, siapa lagi kalo bukan bosnya yang berwajah kanebo itu.

Meried With EnemyWhere stories live. Discover now