"Kami berjanji, Dad." Ucap Angel dan Apple secara bersamaan.
Niall segera meraih jaketnya yang dia taruh di sofa dan mengambil kunci mobilnya. Dia bergegas keluar dari rumah dan menguncinya dari luar. Dia segera menaiki mobilnya dan membawanya menuju jalanan. Dia tidak tahu mengapa dia mengalami hal seperti itu, dia merasa sangat bersemangat dan senang tentunya. Dia merasa sangat senang dan tidak sabar untuk bertemu dengan wanita itu—mantan istrinya. Apa yang salah dengan pria ini?
Dia telah sampai di tempat di mana Daisy bekerja. Dia memutuskan untuk menunggu dan tidak memberitahu Daisy jika dia sudah tiba. Dia tidak ingin Daisy menjadi terburu-buru dalam menyelesaikan pekerjaannya. Biasanya Daisy akan marah. Sekitar tiga puluh menit kemudian Daisy keluar bersama dengan seorang pria. Mereka terlihat sangat akrab dan Niall berpikir jika hubungan mereka lebih dari sekadar akrab saat Daisy berpegangan tangan dengan pria itu.
Pria itu mencium kening Daisy dan sedetik kemudian dia menyadari kehadiran Niall di dalam mobilnya. Daisy melambai kecil kepada pria itu saat dia memasuki mobilnya dan meninggalkan kantor. Daisy menghampiri mobil Niall dan pria itu tampaknya enggan untuk turun. Jadi, Daisy membuka pintu mobilnya dan duduk di kursi penumpang.
"Kau sudah lama?" tanyanya. Niall tidak menjawab dan hanya memandangi wanita yang sekarang duduk di sampingnya. "Niall?"
"Emh, tidak. Aku baru saja." Dia membuang muka. "Bisa kita pergi sekarang?" tanyanya.
"Ya, tentu. Aku membuang banyak waktu untuk bermain bersama Angel dan Apple." Ucapnya.
"Apa kau sudah makan?" tanyanya.
Giliran Daisy yang tidak menjawab. Dia yakin jika sesuatu sedang terjadi dengan pria ini. Apa yang salah? Biasanya pria ini akan bersikap sangat cuek dan keras. Dia akan lebih mengabaikan Daisy ketimbang meladeni ucapannya. Namun, sekarang dia menanyakan hal yang sangat tidak masuk akal untuknya.
"Kau baik-baik saja, Niall?" tanya Daisy.
"Aku baik-baik saja." Niall menjawabnya dengan yakin. Namun, Daisy tahu kalau Niall sedang tidak baik-baik saja.
"Aku tahu kau tidak baik-baik saja. Kumohon berhentilah berpura-pura." Ucap Daisy.
Niall menatapnya serius. Daisy bisa melihat keseriusan tatapan yang Niall berikan walaupun mobil ini memiliki cahaya yang remang.
"Berhentilah berpura-pura peduli padaku. Kau tidak harus melakukannya jika kau tidak suka. Jika kau peduli kepada Apple karena kami akan pergi, aku masih bisa terima, aku memakluminya dan aku menghargai dan sangat berterima kasih karena kau telah melakukan hal yang sangat berarti di hidup putraku tapi, kumohon, berhentilah berpura-pura peduli padaku, aku tahu kau tidak ingin melakukannya." Ada keseriusan dalam nada bicaranya.
"Baiklah kalau itu maumu." Niall mencoba untuk bersikap dingin kepada wanita itu seperti yang ia minta. Tanpa banyak bicara Niall melajukan mobilnya ke jalanan.
Mereka tidak banyak bicara, sama seperti yang selalu terjadi pasca perceraian. Daisy bersyukur karena Niall tidak marah dia berbicara seperti itu padanya. Namun, Niall berpikir apakah ini sudah terlambat untuk memperbaiki hubungannya dengan mantan istrinya itu. Dia tahu, selama ini dia telah salah memerlakukan Daisy dengan membatasi hubungannya dengan putrinya dan dia selalu bersikap keras terhadapnya tapi, apakah salah jika dia mencoba untuk bersikap lebih baik dan memerlakukan wanita ini dengan layak?
Sesampainya di rumah, Daisy segera masuk dan memeriksa kedua anaknya yang sedang menonton TV. Daisy menghampiri mereka dan duduk tidak jauh darinya. Dia memerhatikan kedua anaknya yang sangat serius atau mungkin sedang berpura-pura mengabaikan kehadirannya. Daisy terus memerhatikan wajah kedua bocah itu yang dia tahu, mereka bahkan, tidak menonton TV nya. Daisy menatap mereka semakin serius sampai akhirnya mereka berdua menahan tawa dan itu membuat Daisy semakin bingung. Daisy memerhatikan mereka lebih serius dan akhirnya kedua bocah itu tertawa bersama-sama.
YOU ARE READING
Incomplete (On Editing and Re-publishing)
RomanceBOOK 1: Broken. The hearts need more time to accept what the minds already know. [Highest rank #20 in Romance] Copyright © 2014 - 2015 by juliamulyana. All Rights Reserved.
#19 - The album
Start from the beginning
