Delapan - Backstreet katanya

1.9K 147 10
                                    

Happy Reading

"Kak, sekelas sama kak Edgar?"

Chaca membalikkan tubuhnya pas mendengar suara cewek yang lari ke arahnya.

"Iya." Sahut Chaca singkat. Kemudian dia liat cewek itu menyodorkan sebuah kotak yang berisikan roti kepada Chaca.

"Kak tolong kasih ini ke kak Edgar ya," pintanya.

Raut wajah Chaca nampak sedikit ga suka natap cewek di depannya namun akhirnya dia menerima kotak makan itu terus ngangguk mengiyakan.

Cewek itu tersenyum. "Makasih kak!" Dia berbalik dan pergi dari hadapan Chaca.

Jauh dalam lubuk hati Chaca mengatakan dia benar-benar ga suka jika cewek itu ingin mendapatkan hati Edgar. Dia cemburu.

Percaya tidak percaya, Chaca adalah pacar Edgar. Mereka menjalin hubungan diam-diam dan belum ada teman-temannya yang tahu. Dipastikan mereka akan kaget jika mengetahui hal ini.

Chaca mendesah pelan menatap miris benda yang ada ditangannya. Kakinya hendak berjalan namun belum genap dua langkah dia udah disuguhkan oleh objek yang berdiri tak jauh di depannya.

Cowok itu Edgar yang Chaca lihat dia sendirian ga bareng temen-temennya. Membuat Chaca lebih berani reaksi apa yang harus dia tunjukkan pada cowok itu.

Perlahan dia berjalan menghampiri Edgar. Saat sudah berhadapan, Chaca lihat cowok itu ga bereaksi apa-apa selain menatapnya datar. Kedua tangannya melipat di dada masih menatap gerak-gerik Chaca yang belum mengatakan apa-apa.

"Nih, dari fans kamu." Chaca menyodorkan kotak makan itu. Sedikit menekankan kata fans.

"Fans kamu kali," Edgar tersenyum tipis berniat menggoda cewek itu.

"Kok aku?"

"Iya, fans aku fans kamu juga." Dan saat itu Chaca mengerti ucapan Edgar yang langsung dihadiahi semburat merah di pipi cewek itu.

"Pipi kamu merah,"

"Diam!" Chaca langsung menutupi pipinya pake tangan sementara Edgar udah senyum-senyum sampai matanya hilang.

"Resiko punya pacar ganteng ya gini."

Dan setelah itu Chaca pergi dari hadapan Edgar setelah mengambil satu tangan cowok itu dan memberikan kotak berisi roti itu pada Edgar.

☁️☁️☁️

Jihan misuh-misuh sendiri duduk di kelas sendirian sambil mengusap-usap tengkuknya dan memijat kepalanya pelan. Hari ini dia ngerasa ga enak badan. Bahkan keluar jajan di kantin rasanya berat banget ga sanggup jalan. Dahinya dia pegang juga panas.

Tadi teman-teman ceweknya pada nyaranin dia untuk ke UKS tapi dia nolak karena tadi pusingnya ga separah yang sekarang Jihan rasakan. Mereka semua pergi ke kantin tanpanya.

Tiba-tiba saja dari luar seseorang masuk dengan tergesa berlari kecil dan langsung menghampiri Jihan. Wajahnya dapat dia lihat cowok itu tampak khawatir.

"Lo sakit?" tanyanya begitu sampai di depannya. Jihan memicingkan matanya sejenak menatap orang itu yang ternyata adalah Jeffrey.

"Jeff? iya nih, gue ga enak badan." Tangan Jeffrey reflek memegang dahi Jihan yang membuat cewek itu tertegun.

"Panas. Gue lihat pagi tadi, lo baik-baik aja deh. Gue anter ke UKS ya?" Jeffrey maksa Jihan tapi malah dibalas gelengan kepala sama cewek itu.

RAWR ! [97line✓]Where stories live. Discover now