Chapter 10

2.4K 125 0
                                    

beberapa hari ini aku sering sekali bersama vagleo. ternyata dia asik juga.

aku juga beberapa hari ini sedang mencari masa lalu resya.

dan aku mendapatkan jika resya dan vagleo waktu masih kecil sudah berteman. tapi saat resya sudah berumur 9 tahun, Vagleo menghilang entah kemana.

aku masih belum mendapatkan ingatan ingatan lainnya tentang pertemanan vagleo dan resya.

eum~ kalau resya tau teman masa kecilnya kembali pasti dia bahagia. membayangkan nya saja sangat bahagia.

btw, sekarang aku sedang duduk di pasir pantai bersama vagleo, menikmati senja.

‘cantik’ mata ku terus menatap senja itu.

“cantik.. kayak kamu” aku menoleh ke samping ku. aku dan vagleo saling menatap satu sama lain.

“kamu ingat perjanjian kita dulu?” ucap vagleo. aku masih tetap diam, bisa aku perhatikan jika dia akan berbicara lagi.

“aku tahu, jika aku tidak se-romantis orang lain. ekhm, i vagleo love you resya will you be my girlfriend?” aku melihat jika kulit nya menjadi merah merona, dia berusaha keras tidak memalingkan wajahnya.

aku tertawa lirih sebentar, aku menatap matanya dan tersenyum. “tentu aku menerima nya, sayang..”

aku dan vagleo sedang berpelukan.

entah mengapa aku semakin bahagia, apakah resya juga bahagia yaa?, maksud ku resya yang dulu.

aku berpelukan dengan vagleo sudah sangat lama. langit juga sudah gelap, aku dan vagleo memutuskan untuk pulang.

8 bulan kemudian...

dua minggu yang lalu, hari pertama aku ujian. dan satu minggu yang lalu ujian itu sudah selesai ‘senangnya!’.

hari ini adalah hari dimana murid murid di beritahu oleh kepsek dan guru. lulus, atau tidak lulus.

aku tidak sabar menunggu!. aku sampai lupa, lima menit lagi aku harus pergi ke aula.

aku berlari dengan cepat, oh iya.. aku sudah sampai gedung Awan School yaa. oke! kita lanjut.

aku menghampiri vagleo yang sudah berdiri menunggu ku. aku ter engah engah, “jangan lari lari sayang” vagleo mengusap kepala ku lembut.

“siap kapten!” ucap ku semangat dan tangan ku seperti memberi hormat. vagleo tertawa dengan memegang perutnya.

aku melihat nya, “jangan di liatin terus, nanti tambah sayang loh” ucap vagleo berbarengan telunjuknya yang menoel hidung ku.

aku memegangi hidungku dan mulut ku yang  terlihat cemberut. vagleo, dia malah makin ketawa. ‘ngeselin!’

menit kemudian vagleo meredakan tawanya dan mengajak ku untuk pergi ke aula.

aku dan vagleo sudah sampai di aula. di sini sudah ramai sekali orang nya.

“selamat untuk murid murid kelas 12 semua. tidak di sangka kalian akan meninggalkan sekolah ini”

“kali ini bapak akan menyatakan jika kalian semua lulus!. bapak sudah berdiskusi dengan guru guru lainnya, minggu depan kita rayakan atas kelulusan kalian” ucap kepsek lagi.

di aula ini banyak sekali orang yang berteriak senang. murid murid semuanya setuju merayakan ke lulusan nya di sekolah ini awan school. termasuk juga aku, aku juga senang sekali!.

Rere; Transmigrasi yang aneh [END]Where stories live. Discover now