Chapter 9

2.6K 139 2
                                    

aku sedang duduk di sofa “Bagaimana?” ucap ku.

“Bentar sa, dikit lagi mungkin?” ucap gano.

Degano Vereon Faclaon, dia sudah aku anggap seperti abang ku di dunia ini.

aku menunggu sekitar lima menitan, tapi aku sama sekali belum di panggil olehnya.

“GILAK. LIHAT INI SA!” teriak gano.

aku beranjak dari tempat duduk ku, dan langsung menghampiri gano.

“ini..” ucap ku lirih, tapi masih bisa di dengar oleh gano.

“abang cari, cuma ini doang yang mencurigakan” ucap gano melirik ku sekilas.

“kirim” ucap ku. “aku pergi dulu bang” ucap ku lagi. setelah itu aku pergi di tempat itu.

⏳⏳

aku telah sampai di apartemen ku. cepat cepat aku melihat data yang tadi gano kirim.

aku membacanya dengan serius. saat membacanya, ada kata yang membuat ku terkejut dan juga bingung.

ternyata di dalam rumah resya/orang tua resya, terdapat cctv di dalam rumah itu. yang lebih aneh nya, paman resya lah yang memberi cctv itu, dan tanpa sepengetahuan orang tua resya.

aku termenung tapi tidak dengan otak ku yang terus memikirkan tujuan dari paman resya.

***

Kring kring kring!!

“Silahkan masuk ke kelas masing-masing. tidak diperbolehkan untuk membolos. ingat jangan membolos!” ucap guru itu menggunakan mic, membuat siswa siswi di dalam lingkungan sekolah mendengar nya.

aku beranjak dari duduk ku. saat aku berjalan di lorong, ‘bruk!’ ada yang menabrak ku.

“maaf ya?” ucap cowo itu.

“Hm” jawab ku. aku mulai melanjutkan langkah ku.

cowo itu menarik pergelangan tangan ku, “Lo yang tadi?” tanya cowo itu.

aku menjadi bingung.

“gak tau” jawab ku.

“sini” ucap nya, sambil menarik ku ketempat yang sepi atau tidak berisik.

“apa?” tanya ku.

“Lo beneran ga inget?” Tanya cowo itu.

“ga” singkat ku. aku sudah merasa kesal dengan orang di depan ku.

“gw yang di kantin tadi, ke tumpahan minuman Lo” ujarnya.

“ke tumpahan?,  wtf, padahal kalo g salah cuma kena setetes air aja” batin ku.

“oh. terus?” tanya ku.

“Gk ada sih, mau... kenalan aja” ucap nya malu malu.

“oke” aku memperbolehkan nya untuk berkenalan dengan ku.

“nama gw Vagleo Rogenska, kalo Lo?” ucap cowo tersebut.

“resya” ucap ku singkat.

dia tersenyum kepada ku. aku tidak membalas senyuman itu, melainkan menatapnya semakin datar.

bisa aku lihat sekarang dia menjadi gugup.

“y-yesa.. kamu tidak ingat aga yaa?” seperti sihir sebuah ingatan muncul dengan tiba tiba.

aku melihat ingatan itu menjadi malu, tidak sengaja aku mengucapkan “is!”

“yesa kamu kenapa? yesa sakit yaa? sini biar aga anter” aku menggeleng kan kepala ku.

“leo gw gpp” ucap ku. aku bisa melihat jika vagleo terkejut dengan ucapan ku.

“kok leo?”

“aga sorry ini udh waktu nya masuk kelas, gw pergi dulu” ucap ku, setelah itu aku pergi meninggalkan vagleo masih berdiri ditempat itu.

Rere; Transmigrasi yang aneh [END]Where stories live. Discover now