Chapter 2

4.6K 261 1
                                    

Rere memandangi ruangan itu, “ini gudang ya?”

“benar, kita sedang berada di gudang rere” ucap lano juga memandangi gudang itu.

“ada sesuatu yang terjadi pada pemilik tubuh ini?” tanya rere, sedang menatap lano didepan nya.

eum~ keluarga ini membenci kamu rere”

“Wow menakjubkan, ada masalah apa dengan pemilik tubuh ini” ucap rere merasa tertarik dengan pemilik tubuh yang ia tempati.

“rere.. kau membuat ku merinding” ucap lano, merasa seluruh tubuhnya merinding.

“kalo gw masuk ke tubuh ini... si pemilik tubuh kemana?” tanya rere ingin tahu.

“dia... sudah tidak ada” ucap lano lirih. rere mengangguk kan kepala nya.

“ternyata begitu.. Woah! dasar orang tua tidak di untung, gara gara ulahnya anak ini sampai melakukan bun*ir.”

saat ini di ruangan itu terasa sepi. rere yang sedang berfikir serius, lano yang bingung memulai pembicaraan seperti apa.

Rere Pov

“sekarang ayo kita keluar dari sini!” aku langsung berdiri dari tempat duduk ku tadi.

aku masih melihat lano yang masih duduk terbengong di situ. aku langsung menepuk pundaknya.

“emang nya ada jalan keluar?, pintu gudang ini kan di kunci rere..”

“bodoh, kau coba lihat tombol itu yang tertutup daun kering” ucap ku dan menunjukkan arah tombol itu berada.

setelah menjelaskan letak tombol itu kepada lano, aku langsung mendekati tombol itu. menyingkirkan daun kering itu. aku langsung menekan tombol itu ‘tik’ .

“gudang ini unik juga” ucap setelah menekan tombol itu.

pintu itu terbuka dan bisa aku lihat, jika di dalam nya seperti ruang tempat tidur.

“Woah! bagus sekali!” ucap lano. aku memandangi lano yang terlihat bersemangat itu.

aku menghela nafas, “bukan jalan keluar ternyata, membosankan”

aku melangkah pergi menuju ruang mandi. sebelum aku pergi lano bertanya kepada ku, tentu aku menjawab jika aku akan mandi.

setelah selesai mandi aku mendatangi lano yang duduk di sofa ruangan itu.

btw, aku memakai baju dan celana dari lemari di ruangan ini. sebenarnya aku merasa aneh dengan tempat ini, tapi itu tidak aku pikirkan.

“aku tidur” ucap ku dan langsung pergi setelah mendapat kan anggukan dari lano.

aku sudah berada di kasur, aku segera membaringkan tubuhku dan langsung menutup mata ku.

Di dalam Mimpi

“Lo resya” ucap ku melihat seseorang yang sangat mirip dengan wajah resya.

“iya aku resya”

“maaf ya gara gara aku kamu masuk ke tubuhku. kamu tenang aja sekarang tubuhku sudah menjadi milik mu seutuhnya” ucap resya lagi, wajah manis nya ia tunjukkan, tetapi matanya tersirat memohon.

“makasih yaa udh ngasih tubuh mu kepada ku”

“maaf ya, suatu saat ada kejadian. dan pasti kamu bisa ngehandle itu, aku percaya pada mu re” ucap resya menampilkan ekspresi gembira dan sedikit rasa sedih, yang terlihat di mataku.

“mungkin itu aja yang mau aku ucapin, ini mungkin pertama dan terakhir kita bertemu. selamat tinggal rere” ucap resya, diakhir dia melambaikan tangan nya kepada ku.

entah mengapa mata ku tertutup lama dengan sendirinya. susah rasanya untuk membuka mataku.

sekali lagi aku mencoba untuk membuka mataku perlahan. dan akhirnya aku sudah bisa membuka mata ku.

aku melihat sekeliling, ternyata aku tadi sedang bermimpi. dan itu pertama kalinya aku bertemu dengan pemilik tubuh ini.

aku ter duduk di kasur tangan ku meraih air putih di sebelah ku. setelah selesai aku tidak sengaja melihat lano yang ter tidur di samping ku.

untung saja aku tidak terkejut. aku membangun kan lano dengan menepuk pelan di pipinya.

enghh” ucap nya merasa terganggu.

Rere; Transmigrasi yang aneh [END]Where stories live. Discover now