44

9.8K 984 114
                                    

¤¤¤

"Korea"

Mendengar kata Korea, Jungkook dibuat mematung, karena kemungkinan dia akan bertemu dengan Leon. Dan yang lebih parahnya lagi, kedua anaknya bisa bertemu dengan Ayah mereka.

"Sayang" ucap Lembut Lulu menyadarkan lamunan Jungkook.

"Ayah, bagaimana bisa Zayn diKorea? Sementara lokasi terakhir dia bermain kan disini, Jepang"

"Sayang, yang namanya Penculik kalau sudah niat dia bisa membawa targetnya kemana saja. Bahkan kalau mau, dia mungkin bisa membawa Zayn ke Arab Saudi. Dan Ayah juga belum tau apa Tujuan penculik itu membawa Zayn ke Korea"

"_atau mungkin, suamimu yang merencanakan semuanya?"

Jungkook diam, dia tidak berkata apapun. Tapi, perkataan Ayahnya masuk akal juga, pikirnya.

"Ayah, bukankah Ayah bilang Leon hilang ingatan? Jadi, its Impossible jika Leon yang menculiknya" bela Jungkook, membuat Haruto sedikit terkejut.

"Bisa saja kan? Bukankah Leon memiliki banyak Bawahan, bisa saja mereka yang menculiknya" ucap Haruto.

"Kenapa kau bisa berfikiran seperti itu Haru? Dan kenapa Kau selalu memojokkan Leon disetiap Masalah yang bersangkutan denganku?" Tanya Jungkook sedikit tidak percaya dengan sikap Haruto akhir-akhir ini.

"A-aku tidak bermaksud memojokkan Leon, bukankah itu bisa saja"

Jungkook tak menjawab apapun, dia kembali memusatkan Atensinya pada Sehun dan Wonwoo.

"Ayah, bisakah kita ke Korea sekarang?"

"Maaf sayang, sepertinya kita harus menunda keberangkatan kita ke sana. Karena akan ada Badai Salju sebentar lagi" ucap Sehun membuat Jungkook sedih.

"Tapi Ayah, bagaimana kalau terjadi sesuatu dengan Zayn?"

"Kamu tenang saja, Ayah sudah menyuruh bawahan Ayah yang ada disana untuk mencari keberadaan Zayn. Lebih baik kita sekarang masuk kerumah, sebelum badai itu datang" ucap Sehun,

Mereka semua mengangguk, kemudian masuk kedalam rumah termasuk Haruto.

¤¤¤

Korea,

Sementara diKorea, Zayn baru saja selesai mandi bersama Leon. Dia sendiri sudah memiliki pakaian, karena Leon menyuruh Elvis untuk membelikannya.

"Sudah Tampan" ucap Leon melihat penampilan Zayn.

"Terimakasih Paman"

"Sama-sama, sekarang kita sarapan ok"

Zayn mengangguk semangat, Leon terkekeh melihat tingkah menggemaskan Zayn. Baru kali ini dia merasa sangat senang bercengkrama dengan anak kecil, karena biasanya dia akan cepat bosan dan emosional.

Sesampainya dibawah, ternyata teman-temannya sudah berkumpul dan membuat Zayn langsung bersembunyi dibalik kaki Leon.

"Jangan takut sayang, sini sama paman" ajak Arthur yang tersenyum manis pada Zayn.

Zayn pun menyembulkan kepalanya lucu, membuat Arthur memekik gemas.

"Leon"

"Ada apa Heaf?"

"Aku ada sesuatu untukmu" ucap Heafen, kemudian memberikan amplop Coklat pada Leon.

Leon menerimanya dengan baik, sementara Zayn sudah pergi ke meja makan bersama Arthur. Leon pun duduk disalah satu sofa, dan mulai membuka Amplop Coklat itu.

Dia membulatkan matanya kala melihat isi dari Amplop tersebut, kemudian menatap Heafen dan mendapat anggukan dari sang empu.

"Pantas aku merasa begitu nyaman dengannya" ucap Leon, kemudian menatap Zayn yang sedang makan bersama Arthur.

MR.LEONATHAN (S1) [TAHAP REVISI]Where stories live. Discover now