‗ ❍ ⁴³, ʟɪʙᴜʀᴀɴ

191 16 8
                                    

Setelah keluar dari kamarnya, Dhiya dan Jungwon mengikuti Yeji berjalan kearah ruang tamu. Di ruang tamu keluarga Dhiya sedang berkumpul disana, tentu saja untuk menyambut kedatangan Yujin yang baru saja pulang dari luar negeri.

Dhiya dan jungwon menghampiri mereka yang tengah asik berbincang, Dhiya dan jungwon duduk di sofa sebelah yujin, jadi posisi nya yujin duduk di ujung Dhiya ditengah dan Jungwon disebelah Dhiya. Dhiya menghamburkan tubuhnya ke pelukan kakak iparnya, wah sudah lama sekali Dhiya tidak bertemu dengan kakak iparnya itu.

“TEH YUJIN.... HUAAA DHIYA KANGEN” Wanita berambut blonde sebahu itu menutupi telinga nya dengan tangan kirinya, teriakan Dhiya ini benar-benar membuat telinga bisa rusak, untung keluarga Dhiya sudah terbiasa dengan teriakan Dhiya.

Dhiya itu memang sangat sangat merindukan kakak iparnya sampai berteriak dan memeluknya erat, ditinggalkan 4tahun bukanlah waktu yang sebentar, Dhiya gak ada kakak iparnya selalu membuat semuanya sendirian, kalo misalkan Dhiya ingin belajar memasak biasanya Yujin lah yang selalu membantunya walaupun akhirnya masakan Dhiya selalu gagal, dan setelah Yujin ke Canada Dhiya jadi belajar nya lewat buku resep, kenapa gak minta ajarin ke yeji? Jawabannya sangat simpel yeji itu gak bisa masak. Kalau misalkan Dhiya ada tugas dari sekolah nya biasanya Yujin yang selalu ngebantu Dhiya, Dhiya emang udah coba minta bantuan ke Yeji cuman Yeji waktu SMA jurusannya IPA makanya gak ngerti soal soal tentang IPS.

“Yaallah dek, biasa aja kali gak usah teriak kek gitu, sakit telinga gue” Ucap Yeji sembari mengusap-usap telinganya, Dhiya yang melihat itu hanya memutar kedua bola matanya dengan tangannya yang masih memeluk tubuh kakak iparnya itu.

Mamah Dhiya menggelengkan kepalanya, “Anak mu pah, tingkah lakunya sama” Ucapnya kepada papah Dhiya, papah Dhiya menatap istrinya “Turunan kamu sama didikan kamu itu, kamu aja selalu julid” Mamah Dhiya cengengesan, benar juga.

“Gimana kabar kamu? Teteh denger kamu hamil ya?” Tanya Yujin, Dhiya melepaskan tangannya lalu menganggukan kepalanya, “Iya hehe”

“Wah.. selamat yaa, semoga anak sama ibunya sehat-sehat yaa” Yujin mengusap punggung Dhiya dengan halus, “Iya teh, aamiin makasi yaa” Yujin menganggukkan kepalanya.

“Nah mumpung keluarga kita lengkap, yu liburan” Ucap papah Dhiya tiba-tiba.

Semua orang yang ada disana sekarang menatap kearah papah Dhiya, “Liburan? Kapan pah?” Tanya Hyunjin.

“Besok kalian gak akan kemana-mana kan?” Semua orang itu menggelengkan kepalanya, “Pas banget, kalian gak akan kemana-mana yaudah kita liburan aja besok, gimana?” Tanya papah Dhiya.

Mereka semua menganggukan kepalanya, lalu Yeji bertanya “Ayoo, mau liburan kemana nih?” Tanya Yeji, wanita yang sekarang tengah memakai baju piyama berwarna pink itu bertanya kepada papah nya dengan sangat antusias, ini yang dia tunggu-tunggu liburan tanpa memikirkan skripsinya.

“Ke pantai aja gimana?” Tanya papah Dhiya, mereka kembali menganggukan kepalanya. “Pantai? Wah seru, Dhiya boleh ajak sahabat Dhiya kan pah?” Tanya Dhiya.

“Boleh-boleh ajak aja gapapa biar tambah rame juga, ohiya kalo misalkan Jungwon mau ajak temen temennya ajak aja gapapa” Ucap papah nya kepada Jungwon, “Iya pah, nanti Jungwon ajakin mereka” Papah Dhiya ngangguk.

Mereka semua benar-benar sangat antusias untuk besok, sudah lama sekali keluarga Dhiya tidak pergi untuk berliburan, karena mereka memang selalu sibuk, Dhiya dan jungwon selalu sibuk dengan tugas-tugas sekolah mereka, Hyunjin sibuk bekerja di kantor papah nya begitupun papah Dhiya, Yeji apalagi karena sekarang kuliahnya sudah semester 7 Yeji sudah harus bersiap memulai skripsinya dan itu membuat dia mumet, Yujin jauh dari rumah keluarga Dhiya. Makanya, saat papah Dhiya mengajak untuk pergi ke pantai mereka benar benar gembira, itung-itung healing dari masalah mereka.

Suddenly Love (YJW)Where stories live. Discover now