Tertangkap

52 5 0
                                    

🌹

"Hei ini sudah sangat siang! Apa kau tak terlambat?." Ucap Roy sambil menggeleng heran dengan tingkah Haura yang terlalu berlebihan.

"Akhh kau benar-benar hebat! Ini sangat keren kak." Ucap girang Haura sambil menciumi mobil Lamborghini yang sudah jadi miliknya.

Haura memeluknya dan terus berdecak kagum memandangi mobil yang sudah dirombak Rio seratus persen. Penampilannya sangat berbeda dari hari pertama ia mencurinya. Bagian dalam yang hanya bisa dimuat dua orang dan body mobil yang sudah di cat warna biru sesuai warna kesukaan nya. Dan beberapa body yang sudah di ubah menurut Roy cocok dengan keinginan dan fashion Haura.

"Tentu saja aku memang hebat! Cepatlah pergi ke sekolah. ini sudah sangat siang." Balas Roy malas sambil melihat jam ditangannya yang menunjukkan pukul enam lebih empat puluh lima menit.

"Tenanglah aku hanya butuh waktu sepuluh menit untuk sampai ke sekolah jika menggunakan mobil ini." Balas Haura sambil membusungkan dadanya. Ia dengan bangga memasuki mobil itu dan menyalakan mesin nya.

"Hei kak aku pergi dulu ya." Pamit Haura sambil membuka kaca mobilnya. ia melambaikan tangannya dan Roy hanya tersenyum memandang nya.

Haura mengendarai mobil itu meninggal kan pekarangan rumah Roy dan segera melajukannya dengan kecepatan tinggi.

"WOW INI SANGAT MENAKJUBKAN!." teriak Haura senang sambil terus matanya berkelana disepanjang jalan.

Tidak sampai sepuluh menit Haura sudah memasuki kawasan sekolah elit itu. Ia menjadi pusat perhatian setiap siswa-siswi yang ia lewati.

"Hei mobilnya sangat keren."

"Pasti harganya sangat mahal."

"Pemiliknya pasti sangat kaya."

"Mobil siapa itu? Mobilnya benar-benar keren!."

Ucapan-ucapan kagum dari para siswa-siswi membuat Haura semakin melebarkan senyumannya. Ia memarkirkan mobilnya di parkiran khusus siswa-siswi elit dan tangannya merogoh handphone barunya. Ia menghubungi salah satu kontak di ponselnya, tak butuh waktu lama sambungan segera terhubung.

"Hallo." Ucap seorang perempuan disebrang sana.

"Hallo! Jam sebelas kau pergilah ke apartemen baruku. Aku ingin kau membersihkannya dan saat aku sampai disana semua harus beres."

Tut

Tanpa mendengar jawaban lawan bicaranya Haura memutuskan sepihak panggilan itu. Ia mengambil tas yang berada di jok sebelahnya dan segera keluar dari mobil itu.

Bel sekolah sudah berbunyi yang menandakan para murid sudah masuk ke kelas masing-masing. Haura dengan santai berjalan di sepanjang koridor sekolah. senyum diwajahnya tak pernah pudar matanya terus menelisik setiap bagian bangunan sekolah itu.

"Woy." Ucap seorang gadis dengan menepuk pundak Haura membuat gadis itu tertegun dan hampir saja melayangkan tinjunya.

"Wow wow santai man! Gue Vian!." Ucap Vivian sambil menatap ngeri kepalan tangan Haura yang berada di depan wajahnya. Haura mengelus dadanya lega dan menatap kesal wajah gadis itu.

"Lo ngagetin gue."

"Sorry sorry! Gue baru Dateng dan lait Lo sekolah bawa mobil mewah anjir! Ternyata Lo orang kaya ya?." Tanya Vivian dengan polos membaut Haura tersenyum dengan angkuh.

"Tentu saja! Gue bahkan lebih kaya dari Lo." Ucap Haura bangga membuat Vivian cemberut.

"Nanti pulang sekolah gue minta bokap deh buat beliin mobil kayak punya Lo! Biar kita bisa kapelan." Tukas Vivian dengan semangat.

Cinta Bos MafiaWhere stories live. Discover now