Perampok!!!

64 6 0
                                    

🌹

Haura memasuki rumahnya dengan kesal nafasnya tidak beraturan. Haura sangat buruk dalam hal mengatasi emosi.

"Nona anda sudah pulang?." tanya bik anin pembantu yang dipekerjakan Kenzie setelah melihat nona barunya yang berjalan menuju dapur.

"hmm." sahut Haura sambil membuka kulkas berniat mengambil minuman.

wanita tua itu tersenyum mendengar jawaban yang terkesan dingin didengarnya. "nona ingin dibuatkan apa untuk makan malam?." tanya bik Anin.

"Pasta." jawab Haura sambil mengambil minuman soda dan berlalu menuju kamarnya meninggalkan bik anin yang menatap takut majikan barunya itu.

"Kok aku takut ya sama nona, serem banget. sepertinya nona sedang dalam mood yang buruk." guman khawatir bik Anin sambil menyiapkan bahan-bahan untuk memasak pasta.

"BIK, BIK ANIN!!!." Teriak Haura membuat bik Anin terkejut dan langsung berlari menuju lantai dua menghampiri majikannya.

"i-iya nona." ucap terbata-bata bik Anin sambil menatap gelisah majikannya itu.

"Bik kenapa lemari ku sangat berantakan!!! bukankah ini tugas bibi merapikannya!!! aku tidak mau tau segera rapikan!!! dan apa ini kenapa parfum ku pecah!!!." ucap dingin Haura sambil menatap tajam wanita tua didepannya.

"ma-maaf nona bukan bibi yang mengemasi kamar nona." ucap bik Anin sambil gemetar.
ia tak menyangka bawah nona didepannya yang terlihat baik tapi ternyata sangat mengerikan.

"ya tuhan tolong aku. nona baru ku ini sangat menakutkan hiks." batin bik Anin.

"Lalu siapa?." tanya heran Haura. bukankah pembantu yang dipekerjakan abangnya hanya satu.

"Yana nona. dia juga baru ditugaskan tuan Kenzie untuk membantu pekerjaan di rumah ini." ucap bik Anin dengan meremas kepalan tangannya.

"sial aku harus keluar, tidak mungkin aku marah-marah didepan mereka." batin Haura sambil menghela nafas kasar.

"aku maafkan untuk hari ini tapi untuk besok tidak akan!!!  dan ya, untuk Yana itu aku ingin besok kamar ini sudah harus rapi dan bersih!!!." ucap Haura sambil mengambil pecahan kaca parfum miliknya. ia meremasnya membuat bik Anin yang melihatnya hanya bisa memejamkan matanya.

"ba-baik nona. maaf kan saya nona! kalau begitu saya permisi." ucap bik Anin sambil buru-buru meninggalkan kamar Haura.

bik Anin bernafas lega setelah menutup pintu kamar Haura. ia segera pergi untuk menghampiri Yana yang berada di kamar miliknya.

"Dasar gadis itu baru hari pertama sudah membuat kekacauan."

................

pukul tujuh lebih tiga puluh menit Haura mengendap-endip keluar dari rumah itu. dan untung saja abangnya belum pulang. ia bernafas lega saat sudah berhasil keluar dan segera berjalan memutari kompleks rumah barunya.

"Aku akan berkeliling dan mencari makanan." human Haura sambil celingak-celinguk menatap suasana malam yang hanya diterangi beberapa lampu saja.

"Tolonggg." teriakan seseorang membuat Haura terkejut dan segera berlari menuju sumber suara.

"to-tolong jangan di ambil!!! a-aku hanya memiliki ini!! aku mohon tuann." ucap seorang perempuan dengan berlinang air mata.

"Aku bantu tidak ya?." guman Haura sambil mengawasi situasi. ia mengamati dua lelaki besar bertopeng yang menodongkan senjata tajam pada seorang wanita.

"sepertinya ini bagus untuk melampiaskan amarahku hehe." Haura terkekeh kecil dan segera keluar dari persembunyiannya.

jalanan yang sepi dan hanya sedikit penduduknya membuat banyak penjahat mengambil kesempatan untuk melakukan tindakan kejahatan.

Cinta Bos MafiaWhere stories live. Discover now