Mimpi

56 5 0
                                    

🌹

Didalam sebuah apartemen terdapat dua remaja berbeda usia yang sedang menikmati makan malamnya penuh dengan canda dan tawa. mereka saling bertukar cerita dan bersedia gurau bersama. Dan tawa mereka tak berselang lama setelah dobrakan pintu mengejutkan keduanya.

brak

suara pintu apartemen didobrak menghentikan aktivitas mereka. mereka mengalihkan atensinya dan dapat mereka lihat beberapa orang mengenakan jas hitam bersenjata perlahan-lahan mulai memasuki apartemen itu.

jarak antara ruang tamu dan ruang makan yang dipisahkan oleh tembok membuat kedua remaja itu memiliki waktu untuk bersembunyi.

remaja yang lebih dewasa kisaran berusia delapan belas tahun memiliki feeling pertanda bahaya. ia segera menarik adiknya yang berusia sebelas tahun lebih muda darinya.

"kak." cicit sang adik sambil meremas tangan kakaknya itu.

"He tenanglah boy! ada kakak disini. kau jangan takut." hibur nya sambil memberikan handphone nya pada sang adik.

"Dengar boy! kakak akan menemui mereka. dan kau bersembunyi lah di dalam sini untuk beberapa saat. setelah kakak menyelesaikan urusannya kakak akan menemui mu! ok." ucap sang Kakak lembut sambil menuntun adiknya untuk bersembunyi di dalam lemari kecil di area dapur.

"Tapi kak." ucap sang adik dengan mata berkaca-kaca.

"jangan khawatir! Kakak menyayangimu." ucap sang Kakak sambil mengelus lembut rambut adiknya.

remaja itu berjalan dengan sangat santai menghampiri para orang yang sudah mempora-poradakan apartemen nya.

bocah kecil itu hanya meringkuk ketakutan. tubuhnya bergetar hebat keringat dingin membasahi tubuhnya. tangan bocah itu segera meraih ponsel dan mencari kontak daddy-nya.

"hal.."

tiba-tiba terdengar suara raungan keras membuat ponsel di genggamannya runtuh seketika.

dor..dor.. srekk

akhhh

sialan

"KAK ERWINNNN."

"akhhhhh." teriak Edric. ia terbangun dari mimpinya. sebuah ingatan masa lalu kelam kembali berputar-putar di kepalanya.

"Kak kau berbohong padaku." guman Edric dengan mata berkaca-kaca. keringat membanjiri pelipisnya ia bergerak gelisah.

Edric beranjak dari tidurnya dan berjalan menuju balkon kamarnya.

mata hitam kelam itu menatap gelapnya langit malam. ia menyalakan sebatang rokok dan menghisapnya.

"Seharusnya aku tak menuruti ucapanmu waktu itu. karena mu aku hidup dalam penyesalan dan dendam yang selalu menggerogoti jiwaku." ucap Edric sambil menikmati dinginnya angin malam.

****************

Haura melangkahkan kakinya mengendap-endap memasuki rumah. tengah malam ia baru saja pulang setelah puas mengelilingi kompleks untuk mengahabiskan uang para perampok yang ia dapatkan.

"Pelan-pelan." gumamnya sambil menutup pintu dengan pelan.

ia berbalik badan dan merasa aneh. "ini sudah tengah malam. tapi pintunya kok belum di kunci ya?." tanyanya pada diri sendiri.

Haura bodo amat dan segera melepaskan sepatunya dan berjalan berjinjit menuju kamarnya dengan sangat hati-hati.

Ctak

Cinta Bos MafiaWhere stories live. Discover now