PROLOG

7.7K 383 6
                                    


HAPPY READING


***

Rere grasifar

"cantik banget nih pakaian nya.. mau pergi kemana?" tanya wanita paruh baya.

rere membalikkan badannya dan berlari pelan. "mau pergi keluar ma. rere pergi dulu ya"

"hati hati dijalan, pulang nya jangan larut malam"

"siap ma!" rere langsung pergi dan menaiki motor nya yang sudah berada diluar bagasi.

motor nya ia nyalakan dan meninggal kan mansion.

rere sekarang sedang menikmati udara segar di pinggir jalan. sepi tapi menyenangkan.

rere membaringkan tubuhnya di atas motor, matanya memperhatikan bintang bintang indah dan berkilau di langit.

"the star is so cute."
ucap Rere lirih. dan tangan nya seperti sedang memegang bintang itu.

JLEB!

dari arah samping, ada seseorang memakai baju serba hitam memegang benda tajam, yaitu pisau. dan pisau itu sedang tertancap di jantung Rere.

Kemungkinan tugas dari orang berbaju serba hitam itu sudah selesai. dia langsung pergi meninggalkan rere yang sudah tergeletak di aspal dekat dengan motor nya.

rere nampak terkejut, tapi dirinya menampilkan senyum samar.

"gw... mat*?. maafin aku ya ma pa bang, rere pergi dulu " batin Rere.

Rere mulai menutup mata nya perlahan-lahan. dan sayang sekali rere sudah tidak bernyawa, selain itu tidak ada sama sekali orang yang menolong nya.

Bisa dikatakan jalan tersebut begitu sunyi. jarang sekali manusia berkeliaran dijalan tersebut. Apalagi rumor nya, jika jalan tersebut terbilang angker. tidak mungkin jika malam dini ada manusia berkeliaran dijalan tersebut.

*****

Resya gresafer

seorang gadis sedang duduk ditempat ruangan yang sangat kotor. ruangan tersebut bisa di tebak, gudang yang tidak pernah dibersihkan.

"Semua orang jahatt!!" ucap gadis itu dengan air mata yang terus keluar.

"aku tidak mau!" ucapnya, yang masih menangis. Dan dia tiba tiba saja menangis lebih kencang. dan tiba tiba dia berhenti menangis dan terus bergumam "Maafkan aku" berulang kali.

Sertt. Entah dari mana ada serpihan kaca dari gudang itu. gadis itu terus menggores lengan nya menggunakan serpihan kaca itu.

"Maaf.... Aku sudah cape.... maaf..."

Sret..

"Akhhh!, maaf dan selamat tinggal" dia terus berusaha untuk menggores nadi nya, terus menerus. dan pada akhirnya dia sudah tidak bernyawa.

dia sudah tidak merasa cape lagi.

dia sudah lebih baik.

dia tidak merasa sakit lagi.

dia pasti merasa senang kembali.

Rere; Transmigrasi yang aneh [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang