Chapter 23

1.2K 168 14
                                    

JenSoo

JenTop

Happy reading all.....

_________________________

Para perawat langsung bergegas membantu Jisoo, kala wanita itu telah semakin dekat dengan proses persalinannya. Keluarga di luar ruangan wanita itu juga tak kalah paniknya, karena Jisoo selalu memanggil nama Ruby. Suaminya yang entah dimana keberadaannya. Sementara itu, Haein memaksa masuk untuk menemani Jisoo. Tentu saja, pihak besan menentangnya. Bahkan, orang tua kandung Jisoo juga tak menyukai sikap lancang pria itu. Dan, Yuri sendiri sedari tadi menahan tubuh pria itu. Yang berhak menemani Jisoo adalah suaminya sendiri, bukan pria lain. Dan perlakuannya itu, juga membuat Irene malu setengah mati. Malah ia merutuki kelakuan sepupunya itu. Dan Lim juga sedari tadi membantu ayahnya untuk mengusir pria lancang itu.

"Aku hanya ingin menemani Jisoo, memang kalian tak kasihan dengannya? Dia berjuang sendiri didalam sana."

"Itu bukan tugasmu, Haein! Itu tugas Jane. Sudahlah, jangan membuatku malu disini!" Kata Irene berusaha membujuk pria itu.

"Tidak! Aku tetap akan masuk!"

Bugh!

"Lancang! Siapa kau yang beraninya bertingkah seolah-olah kau suami dari kakakku, pergi dari sini!" Usir Lim dengan geram. Muak sudah dengan sikap pria yang tak mempunyai sopan santun itu.

Dengan rasa kekesalan yang luar biasa, ia memukul wajah pria yang lebih tua darinya itu. Tak peduli lagi dengan apapun, karena sikap pria itu terlalu berlebihan. Bahkan, membuat kedua orang tua Jane sedari tadi sangat ingin menghajarnya. Namun, Lim sendiri yang memukul telak pria itu akhirnya. Dan kini, pria itu menatap tajam pada adik Jisoo.

"Berani kau memukulku! Aku hanya ingin membantu kakakmu, harusnya kau berterima kasih!" Berangnya.

"Berterima kasih? Tak ada yang menyuruhmu untuk melakukan itu, kau bukan bagian keluarga kami!"

Ucapan itu membuat Haein semakin tersulut emosi, ia geram dengan ucapan Lim. Lim tak takut, bahkan saat tangan pria itu terangkat hendak memukulnya. Namun, lengan pria itu tertahan. Lebih tepatnya ada yang menahannya.

Kedua pria itu menoleh, sama-sama melihat siapa yang berani menahan lengan pria tak sopan itu.

"Yang berhak didalam sana itu adalah aku, bukan kau!" Ucapnya terdengar dingin dan datar.

"Jean?"

Pria bermata kucing itu menghempaskan tangan Haein dengan kasar. Menatap tajam kearah pria yang lebih tua darinya itu.

"Aku Jane bukan Jean!"

Setelah mengucapkan kata itu, pria bermata kucing itu segera masuk ke ruangan Jisoo. Sementara Jessica sudah terkejut mendengarnya. Ingin mengejar, namun ia sadar jika Jisoo didalam sana masih tengah berjuang melahirkan keturunan keluarga Kim.

Dan setelahnya, 2 orang yang lain datang. Kini, membuat Tiffany dan Yuri terkejut melihat kedatangan salah satu dari mereka yang disangka-sangka kedatangannya.

"Jiyoon?"

"Iya, Eomma. Ini aku Jiyoon!" Kata gadis itu tersenyum.

Semua orang dibuat terkejut, bahkan termasuk Haein yang baru mengetahui fakta jika Jisoo memiliki saudara kembar. Dan Jessica juga semakin percaya dengan ucapan pria kucing tadi, bahwa sebenarnya dia adalah Jane dan bukan Jean. Karena Jean datang bersama Jiyoon.

"Jane sudah kembali, Eomma. Sekarang... Biarkan dia untuk menemani istrinya. Eomma bisa melepas rindu dengan Jane, setelah ia menemani istrinya." Kata Jean.

My Little Husband || JenSooWhere stories live. Discover now