15

674 84 5
                                    

Hyera langsung maju, mendekati Seokjin. Ia menarik tangan nya memastikan bahwa itu benar darah atau bukan. Saat Hyera berada tepat di depan Seokjin, aroma amis tercium.  Hatinya sontak teriris.

Hyera menatapnya.

Plak

Satu tamparan tepat mendarat di pipi Seokjin.

"Kenapa tidak bilang kalau sakit? Apa kau tahu betapa khawatirnya ibu menunggu mu keluar kamar dan sekarang keadaanmu seperti ini!"

"Maaf bu.."

"Ibu sudah bilang kan untuk menjaga kesehatan, kau pikir ibu tidak tahu kemarin Jin pulang kehujanan? Ibu diam karena menunggu Jin bicara jujur!"

Seokjin terdiam. Ia pikir ia sudah berhasil masuk rumah tanpa diketahui orang, nyatanya Hyera tahu semuanya.

"Jin tidak mau--"

"Khawatir? Nyatanya kau selalu buat ibu khawatir, Seokjin!"

Seokjin yang kini pusing itu mulai mencari sesuatu untuk menjaga keseimbangan tubuhnya.

"Maaf bu.."

"Sudah lah! Kau minta maaf berulang kali pun tetap mengulanginya lagi."

Namjoon yang mulai kasihan pada Seokjin pun prihatin. Ia mendekat menarik tangan Seokjin agar bisa berdiri dengan baik. Syukurnya mimisan seokjin mulai reda.

"Bu sebaiknya kita bawa dia ke rumah sakit."

Mendengar kata itu Seokjin langsung melotot.

Tidak.

Mereka tidak boleh tahu seokjin sakit. Ia sudah cukup banyak merepotkan semua orang. Hyera, Yoongi dan sekarang Namjoon.

"Tidak usah Hyung! Aku baik-baik saja. Tidak perlu ke rumah sakit, Jin hanya perlu istirahat."

"Kau menyembunyikan sesuatu?" Tanya Namjoon dingin.

"T-Tidak Hyung. Aku hanya kelelahan dan ditambah kemarin kehujanan. Justru kalau ke rumah sakit aku semakin gelisah, Jin di rumah saja."

"Ya Sudah sekarang bantu Jin ke kasur ibu akan siapkan pakaian ganti."

Namjoon pun memapah Seokjin ke kasur membantunya berbaring. Ia menoleh ke belakang kearah Hyera.

"Ibu ke kapur ambil air hangat."

Namjoon mengangguk.

"Ibu sudah tidak ada," ucapnya. 

Seokjin yang tadinya sudah terpejam pun membuka mata.

"Kau sakit apa? Aku tahu itu bukan penyakit biasa kan?"

Seokjin menatap Namjoon takut. Ia ragu untuk menjawabnya.

"Kau mencoba menyembunyikan dari Ibu, tapi tidak denganku."

"H-hyung kumohon jangan beritahu ibu. Aku.. aku akan pergi. Aku tidak akan mengganggu lagi.."

"Maksudmu?"

"Aku tau hyung belum bisa memaafkan ku atas semua, aku berjanji akan segera pergi dari sini.."

Ucapan Seokjin mengingatkannya bahwa ia yang terang-terangan menyuruh Seokjin agar pergi, namun entah kenapa sekarang saat ia mengatakannya rasanya tidak nyaman.

"Aku tidak akan mengusir mu lagi. Jadi bicara jujur! Aku tidak mau ibu terus kau buat khawatir!!"

Seokjin semakin takut. Ia menutup matanya, dan wajahnya separuh dengan selimut.

"Bicara atau aku yang bicara sendiri pada ibu bahwa kau sakit ginjal!"

Seokjin melotot. Ia terkejut mengetahui hal itu. Bagaimana bisa Namjoon tahu dirinya sakit ginjal?

RumahWhere stories live. Discover now