2

812 103 9
                                    

Keesokan harinya, Taehyung menepati janji pada Seokjin. Ia menemui Yoongi di kelas namun sayangnya Seokjin tak ada disana.

Tanpa ragu Taehyung mendatangi bangku Yoongi. Yoongi yang tak peduli itu masih setia menundukkan kepalanya, sampai dimana Taehyung mengulurkan tangan di hadapan Yoongi.

"Aku minta maaf."

Yoongi mendongak menatap malas Taehyung yang berdiri di depannya.

"Kau siapa?"

"Aku yang membuat kekacauan kemarin."

"Tch. Kau mau membela bocah menyebalkan itu?"

"Aku minta maaf, karena Seokjin terjatuh akibat aku tak sengaja mendorongnya."

"Lalu kenapa kau minta maaf padaku?"

Yoongi benar-benar menyebalkan. Taehyung menarik kembali tangannya.

"Kau keterlaluan. Tidak seharusnya kau sampai bersikap kasar seperti itu pada Seokjin."

"Dia pantas mendapatkan nya."

Taehyung geram ia hampir menggebrak meja.

"Aku sudah bilang padanya untuk menjauh namun si brengsek itu tetap mendekatiku. Menjijikkan."

"Apa maksudmu? Kau jijik dengan seseorang yang mau berteman denganmu?"

Yoongi berdiri memasukan tangannya pada saku celana.

"Aku muak dengan sikap baik manusia. Mereka hanya penasaran dan akan pergi setelah bisa!"

Taehyung menarik kerah Yoongi "kau-- manusia macam apa ha!? Orang sebaik itu kau sebut memuakkan? Apa kau pikir sikapmu sudah cukup sempurna!!?"

"Tch. Terserah lah! Aku tak peduli dengan mu bahkan dengan si Seokjin!"

Yoongi menepis kasar tangan Taehyung dan keluar kelas meninggalkannya sendiri.

Seokjin duduk berhadapan dengan perawat yang bertugas sambil menarik sweater nya, menunjukkan tangan kanannya yang semakin melepuh.

"Ini sudah dari kemarin ya?"

"Iya sus."

"Ya sudah sebentar."

Seokjin mengangguk. Sejak kemarin ia membiarkan luka itu, ia pikir akan sembuh sendiri tapi justru malah semakin parah. Ia jadi memikirkan Yoongi, mungkin kakinya juga masih belum diobati.

Perawat itu kembali membawa salep dengan telaten menjelaskannya pada tangan Seokjin.

"Tidak boleh kena air ya, oleskan setiap malam sebelum tidur."

"Baik sus. Terimakasih."

Seokjin tersenyum menerima salep itu.

Saat perjalanan ke kelas ia berpapasan dengan Taehyung.

"Taehyung!"

Lelaki itu menoleh, lalu berlari menghampiri Seokjin.

"Aku sudah meminta maaf pada Yoongi," ucap Taehyung.

"Benarkah? Terimakasih Taehyung."

"Kau dari mana saja?"

"Ah ini aku habis ke UKS."

"Kau sakit?"

"T-Tidak. Aku hanya meminta obat untuk tanganku."

Taehyung mengangguk paham.

RumahWhere stories live. Discover now