‗ ❍ ⁴², ᴄᴜᴅᴅʟᴇ

167 17 0
                                    

Setelah pulang dari mall bersama Dhiya, Jaehee benar benar gabut berdiam di rumahnya, mau main pun gak ada yang bisa diajak main, wonyoung? Dia mah kalo udah main sama pacarnya gak bisa di ganggu, Jaehee tadi udah telfon dia dan dia malah marah karena diganggu acara weekend nya, membuat Jaehee geleng-geleng kepala mendengar ocehan sahabatnya.

Mamah dan papah nya pergi bertemu dengan rekan kerjanya, entah berapa lamanya. Kalo Jaehee ajak Dhiya main, kan tadi siang Dhiya sudah berjam-jam bersamanya, kalo misalkan Jaehee ajak ketemuan lagi takutnya ganggu. Jaehee bener bener suntuk diam didalam rumahnya.

“Haaaaaa.... Gue gabut bener anjay” Jaehee merebahkan tubuhnya dikasur besarnya, menatap langit-langit kamarnya dengan rasa bosan. Bahkan Jaehee sudah menonton drama Korea yang ia suka namun tetap saja rasa bosan itu terus saja mengganggunya.

Saat ia masih berdialog sendiri didalam kamarnya, tiba-tiba pintu kamarnya diketuk oleh seseorang membuat antensi Jaehee teralihkan, saat membuka pintu ternyata itu asisten rumahnya.

“Kenapa, bi?” Tanya Jaehee, art itu menatap anak majikannya yang sekarang penampilannya seperti bukan Jaehee, rambutnya yang acak-acakan, baju daster yang ia pakai, itu semua benar benar seperti bukan Jaehee.

“Itu, non, dibawah ada calon suaminya, non” Jawabnya, Jaehee manggut-manggut lalu setelah itu, “Hah? Calon suami aku? Daehyeon maksudnya?” art itu menganggukan kepalanya: mengiyakan.

“iya, non, den Daehyeon nunggu non dibawah”

“Nunggu aku? Ngapain? Yaudah aku samperin” Jaehee melangkahkan kakinya satu langkah namun art itu menahannya, “Non, maaf, tapi non mau ketemu sama calon suami non berpakaian kayak gini? Maksud bibi..” Jaehee menatap dirinya ohiya juga, kalo dia samperin Daehyeon dengan penampilannya yang seperti ini, kemana harga dirinya sebagai model? Jaehee membalikan badannya.

“Eheheh, untung bibi ingetin Jaehee, yaudah kalo gitu Jaehee ganti baju dulu. Oya, kasih tahu Daehyeon tunggu aku 15menitan ya bi, Jaehee cepet kok” Ucap Jaehee, setelah mendapatkan jawaban "siap" dari bibi itu, Jaehee menutupkan pintu kamarnya.

.

15 menit telah berlalu, Jaehee berjalan menghampiri cowok yang tengah duduk menonton tv dengan memakan cemilan milik nya, Jaehee melotot mendapati makanan nya di makan cowok itu, mana banyak lagi dimakannya.

“DAEHYEON, ITU KAN CEMILAN GUE KENAPA LO MAKAN?” Jaehee mengambil cemilannya yang ada ditangan Daehyeon lalu duduk di sebelah Daehyeon. Sedangkan cowok itu, dia menutup telinga nya saat Jaehee menghampirinya dengan teriakan

“La Illa ha illallah, lo kalo mau teriak kek Tarzan jangan disini, di goa sana sakit nih telinga gue gegara teriakan lo” Daehyeon mengusap-usap telinga nya, “Kek toa mesjid anjir teriakannya, bisa-bisa gendang telinga gue rusak ini”.

“Tarzan itu di hutan Daehyeon, mana ada di goa, gak jelas lu” Ucap Jaehee sembari memakan cemilan yang tadinya dimakan Daehyeon.

Daehyeon mengarahkan tangannya untuk mengambil makanan yang di pegang Jaehee tanpa sepengetahuannya, tapi “Ini cemilan gue, kalo mau ambil sono” Jaehee menampar tangan Daehyeon sampai Daehyeon mengasuh.

“Males ah, lagian gue kesini bukan mau minta cemilan lo” Ucap Daehyeon lalu memakan cemilan itu yang berhasil ia ambil. Jaehee mengerutkan keningnya, “Lo mau ngapain ke sini?” Tanya nya.

Suddenly Love (YJW)Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum