Doppelganger

44 15 0
                                    

°~° HAPPY READING °~°
^•^

Mereka semua terdiam. Tapi bukankah pintu gudang terkunci, gimana caranya Kageyama masuk kedalam gudang?

Karena mereka berkumpul di depan kamar tiga, mereka kompak menoleh kearah gudang dan engsel pintu gudang itu terlihat sedikit rusak. Mereka semua saling berpandangan.

Sakusa maju terlebih dahulu untuk membuka pintu gudang tersebut dan berhasil terbuka, mereka semua tidak bisa melihat apapun yang ada didalam gudang karena didalam gudang itu sangat gelap.

Mereka semua saling berpandangan dan seolah-olah bertanya siapa yang mau masuk kedalam gudang lebih dulu.

Sakusa merogoh saku jaketnya dan mengambil ponsel, ia menyalakan senter dari ponselnya dan menyoroti kearah gudang.

"Aku ikut." Kata Akaashi yang membuatnya ikut menyalakan lampu dari ponsel. Namun baru saja mereka ingin memasuki gudang itu tiba-tiba saja ada seseorang yang menarik lengan mereka berdua.

"Kalian ngapain?" Kata Kageyama. Tapi entah kenapa pakaian Kageyama kali ini berbeda. Tadinya Kageyama hanya mengenakan kaos putih dan celana pendek.

Tapi sekarang Kageyama menggunakan celana panjang, jaket dan tas kecil di punggungnya.

"Eh, Kageyama kenapa kau malah keluyuran malam-malam begini?" Kata Bokuto terkejut.

"Tobio kau kan sedang sakit." Celetuk Atsumu yang membuat Kageyama terdiam dengan ekspresi bingung.

"Sakit? Siapa yang sakit? Terus kalian kenapa buka gudang ini?"

"Bukankah kau yang buka pintu gudang ini?" Tanya Sakusa bingung. Mereka semua menatap Kageyama dari ujung kepala sampai ujung kaki, pakaian Kageyama memang rapi tapi sudah kotor dan basah seolah-olah ia habis pergi ke suatu tempat.

"Eh, sebentar. Ini benar Kageyama? Bukankah kau sakit?" Ucap Osamu bingung.

"Kau tadi berbaring di sofa kan?" Tanya Hinata takut.

Tak lama kemudian Iwaizumi datang dengan pakaian yang tak jauh berbeda dari Kageyama. "Bicara apa kalian semua? Kageyama terus bersama dengan ku kok sejak pagi kemarin." Kata Iwaizumi yang membuat mereka bingung dan bertanya-tanya.

Jelas-jelas mereka melihat Iwaizumi dan Kageyama ada dirumah ini dan tidak kemana-mana, walaupun tadi pagi mereka memang pamit pergi dan berkata ingin belanja lalu tak lama mereka kembali lagi kok saat sore.

Akaashi terdiam seolah baru menyadari sesuatu, Akaashi melongok kearah ruang tengah yang pintu masuknya sedikit terbuka, lalu Akaashi menatap Iwaizumi dan Kageyama kembali.

Setelah Akaashi ingat-ingat Kageyama dan Iwaizumi saat kembali memiliki wajah yang pucat dan mereka berdua terus diam sampai saat malam Hinata heboh berkata jika Kageyama sakit.

Mereka semua terdiam kebingungan. Tapi sepertinya Iwaizumi dan Kageyama sudah paham dengan apa yang sedang terjadi.

"Doppelganger ya." Gumam Iwaizumi.

"Apa?" Ucap Bokuto tak mengerti.

"Doppelganger adalah sosok mahluk yang meniru mahluk lainnya." Jelas Akaashi yang membuat Bokuto merinding.

"Tapi ini benar-benar kalian?" Tanya Oikawa takut kalau orang-orang yang ada di hadapannya ini bukan manusia. Iwaizumi meraih tangan Oikawa dan membawa tangan itu untuk menyentuh wajahnya.

'Hangat.' Kemudian Iwaizumi meletakan tangan Oikawa di dadanya dan merasakan detak jantungnya.

"Ini benar-benar kami." Kata Kageyama yang mewajari jika mereka curiga. Kageyama mengalihkan pandangannya dan menatap gudang itu. Seketika Kageyama merasa merinding.

"Terlalu ramai." Gumam Kageyama yang masih bisa di dengar oleh Atsumu.

Atsumu mengikuti arah pandang Kageyama namun ia tidak menemukan apapun selain kegelapan. Kageyama meraih pintu gudang itu dan menutupnya. Walaupun tidak bisa di tutup rapat tapi ini lebih baik daripada terbuka lebar seperti tadi.

"Sebenarnya kalian kemana saja? Dan apa yang terjadi?" Tanya Sakusa penasaran.

"Apa saja yang sudah terjadi selama kami pergi?" Tanya Iwaizumi kembali. Pada akhirnya saat itu juga mereka semua berkumpul di ruang tengah dan mulai bercerita tentang apa yang terjadi.

Kageyama dan Iwaizumi terkejut saat mengetahui jika ternyata mereka pergi selama sehari penuh. Dari kemarin jam 8 pagi sampai sekarang jam 3 pagi, padahal mereka berdua yakin kalau mereka pergi itu tidak terlalu lama.

Beberapa Saat Sebelumnya....
Kemarin pagi jam 08.00 Am.

Kageyama menatap Iwaizumi yang telah berpakaian rapi berjalan keluar pintu. "Iwaizumi -san, kau mau kemana?" Tanya Kageyama yang membuat Iwaizumi menoleh.

"Aku mau belanja sekalian melihat sekeliling. Kau sendiri habis joging ya?" Kageyama mengangguk mendengar ucapan Iwaizumi, Kageyama bangkit dari duduknya.

"Aku ikut, aku bosan berada di tempat ini sekalian aku juga mau mencari sesuatu ditempat ini."

"Baiklah."

Akhirnya Iwaizumi dan Kageyama izin pada teman-temannya untuk keluar sebentar karena ingin membeli beberapa bahan makanan. Setelah izin mereka mulai berjalan mencari swalayan atau pasar terdekat.

Anehnya mereka sama sekali tidak menemukan pasar atau swalayan, jangankan pasar. Mereka saja tidak menemukan warung sama sekali. Yang mereka lihat hanyalah rumah-rumah saja dan mobil-mobil yang berdebu.

Iwaizumi menatap sekelilingnya dan merasa ada yang aneh, tak ada satupun penduduk tempat ini yang keluar mereka semua hanya mengintip dari jendela rumah dan menatap Kageyama penuh kebencian. Padahal saat kemarin Iwaizumi berjalan-jalan disekitar tempat ini para warga tersenyum ramah menyapa dirinya.

'Tapi kenapa mereka sangat membenci Kageyama dan Sakusa ya?'

"Ini hanya perasaan ku saja atau memang tidak ada warung, pasar, swalayan ataupun sekolah ya?" Celetuk Iwaizumi yang hanya membuat Kageyama mengangguk.

"Warga-warga disini juga tidak terlihat pernah meninggalkan tempat ini." Kata Kageyama.

Satu lagi keanehan yang mereka perhatikan dari penduduk sekitar adalah jika para penduduk disini memiliki tubuh yang gempal dan gigi yang sangat runcing seperti hiu, wajah mereka pun pucat.

Kageyama menarik tangan Iwaizumi yang sontak membuat langkah Iwaizumi terhenti. Kageyama menunjuk pada sebuah bangunan seperti gedung kosong. Aura gedung itu sangat tidak biasa tapi Kageyama sangat penasaran dengan gedung tersebut.

"Bagaimana kalau kita masuk ke dalam gedung tua itu." Kata Kageyama yang membuat Iwaizumi ikut menatap gedung tersebut.

"Hah? Ngapain? Jangan aneh-aneh kau." Elaknya, takut terjadi sesuatu apalagi disini tidak ada sinyal bahaya kan.

Kageyama melirik kearah Iwaizumi, tak masalah juga kalau Iwaizumi tak mau, ia bisa sendiri. Tak mungkin juga Kageyama memaksanya.

"Aku merasa ada sesuatu yang memanggil ku untuk ke gedung itu. Kalau Iwaizumi -san tak mau ya tak masalah, aku akan mengeceknya sendiri." Kata Kageyama yang langsung berlari kearah gedung tua itu. Melihat Kageyama yang berlari kesana jelas Iwaizumi panik dan akhirnya ikut menyusul Kageyama.

^•^ BERSAMBUNG ^•^
Thanks For Reading 🤗
Don't Forget For Votmen 🥰

Cannibal Village {HAIKYUU}Where stories live. Discover now