Gudang

51 13 0
                                    

°~° HAPPY READING °~°
^•^

Sejak tadi pagi hingga sekarang pukul 8 malam Osamu dan Atsumu tidak bertegur sapa sama sekali, Osamu sepertinya benar-benar marah pada Atsumu. Atsumu sebenarnya ingin meminta maaf pada Osamu tapi ia gengsi dan tidak seharusnya juga Atsumu meragukan cerita Osamu.

Osamu yang tidak percaya pada hal-hal mistis sampai bercerita dengan ketakutan mana mungkin dia berbohong, bisa saja penunggu disini mau berkenalan makanya Osamu di perlihatkan.

Atsumu menggaruk kepalanya yang tak gatal, ia bingung juga mau minta maaf seperti apa. Merasa kebingungannya belum mereda, Atsumu memilih untuk ke dapur dan membuat susu. Di dapur ia terus berpikir bagaimana caranya ia meminta maaf pada Osamu.

Seketika Atsumu mendapatkan ide, ini mungkin cara yang sederhana tapi Atsumu berharap cara ini ampuh. Atsumu membuat dua susu yang satu untuk dirinya dan yang satu untuk Osamu, Atsumu juga menyiapkan cemilan. Nanti Atsumu mengajak adiknya menonton film deh pakai laptop miliknya.

Atsumu tersenyum membayangkan rencananya akan berhasil. Ia pun mulai membuat dua susu dan menyiapkan cemilan.

Tok... Tok...

Atsumu terdiam sebentar ketika mendengar suara ketukan pintu dari arah gudang yang ada di dapur itu.

"Apa aku salah dengar ya?" Gumam Atsumu ketika suara ketukan pintu itu terhenti.

Tok... Tok...

Atsumu seketika menoleh kearah pintu gudang. Saat itu Atsumu berpikir jika yang ada di dalam gudang itu adalah Osamu yang berusaha menakut-nakuti dirinya. Atsumu pun berjalan pelan kearah gudang itu dan saat ia ingin membuka pintunya tapi pintu itu ternyata terkunci.

"Eh? Terkunci?" Gumam Atsumu bingung. "Atau jangan-jangan ada orang masuk ke gudang terus ke kunci."

Atsumu pun mengetuk pintu gudang itu. "Ada orang tidak?? Halo."

Tok... Tok...

Tidak ada sahutan apapun dari dalam gudang namun Atsumu mendengar ada suara yang sangat lirih memanggil namanya.

"Atsumu... Atsumu... Tolong panas... Atsumu..."

"Loh, ini suara adik ku." Kata Atsumu dengan panik, apalagi suara itu sangat lemah seolah-olah Osamu sedang kesakitan.

Tok.. Tok...

"Osamu?!! Kau didalam kah? Kau kenapa?" Atsumu semakin panik saat mendengar suara jeritan kesakitan yang nyaring dari dalam gudang itu.

Tidak ada ventilasi juga di gudang itu membuat Atsumu tidak bisa melihat ke dalam. Atsumu melirik kearah lubang kunci dan dari lubang kunci itu samar-samar ia melihat Osamu dengan tubuh yang dipenuhi luka terbakar. Atsumu yang melihat hal itu jelas sangat panik.

BRAK... Atsumu menggedor pintu gudang itu. Bahkan ia berusaha untuk mendobraknya.

Seseorang memegang pundak Atsumu yang sontak membuat Atsumu berbalik menatapnya.

"Kiyo-"

Crash.. Cairan antiseptik itu membasahi wajah Atsumu, bahkan sebagian memasuki mulutnya. Tenang cairan itu tidak berbahaya kecuali kalau di minum satu liter.

"Apaan sih kau gedor pintu malam-malam ganggu orang aja." Omel Sakusa.

"Osamu... Osamu..." Dengan panik Atsumu menunjuk kearah pintu gudang.

"Aku kenapa?" Osamu menunjuk dirinya sendiri, Osamu berdiri tepat dibelakang Sakusa.

Atsumu terdiam, matanya berkaca-kaca, ia berlari dan memeluk tubuh adik kembarnya itu. Atsumu menangis.

"Samu... Hiks... Huhu... Maafkan aku Samu... Hikss..." Tangis Atsumu yang membuat Osamu dan Sakusa jelas kebingungan.

"Hey, kenapa kau?" Tanya Osamu bingung sembari menepuk-nepuk pundak Atsumu.

Atsumu melepaskan pelukannya, ia melihat seluruh tubuh Osamu dari ujung kepala sampai ujung kaki. Hanya ada luka gores yang terdapat di leher Osamu, luka itu terlihat seperti luka cakar kuku.

"Bagaimana kau bisa keluar dari gudang secepat itu? Didalam gudang itu ada jendela? Siapa yang membuat mu terluka? Aku akan membunuhnya." Air mata Atsumu terus mengalir, ia terlihat khawatir sekaligus lega, ia bahkan tidak bisa berpikir normal.

Tak lama setelah itu Bokuto dan Akaashi datang menghampiri mereka karena ada suara ribut yang terdengar.

Mendengar ucapan Atsumu, Osamu jelas bingung sekaligus terkejut, apalagi melihat Atsumu marah sampai menangis.

"Hah? Gudang? Luka? Ngomong apa sih kau?" Netra Osamu menatap pintu gudang dibelakang Atsumu.

"Osamu terus bersama ku kok dikamar." Sahut Bokuto yang membuat Atsumu terdiam.

"Bokuto kau tak perlu menenangkan ku, katakan saja siapa yang melukai Osamu. Aku lihat Osamu di bakar di dalam gudang." Atsumu mengebrak pintu gudang itu.

Plak. Osamu dengan santainya memukul kepala Atsumu membuat pria itu meringis sakit.

"Otak kau bermasalah ya? Kalau aku dibakar sudah pasti aku gosong. Lagipula luka yang ada di leher ku ini..." Menunjuk kearah lehernya. "Itu karena aku menggaruknya dengan kuku ku terlalu keras, jadi terluka."

Atsumu terdiam, dirinya gk mungkin salah lihat apalagi salah dengar, ia matanya masih normal dan sehat, telinganya pun juga sama.

"Aku dengar kau bilang 'Atsumu tolong panas' dari dalam sini." Lagi-lagi Atsumu menggebrak pintu itu.

Bokuto berjalan melewati mereka dan berusaha membuka pintu gudang itu tapi terkunci. "Pintu ini terkunci dan aku tidak meninggalkan rumah jadi tidak mungkin ada yang masuk ke rumah ini." Kata Bokuto.

"Lagipula sejak kapan aku memanggil mu Atsumu?"

Atsumu terdiam, benar juga. Mereka berdua memiliki nama kecil yang hanya diketahui oleh orang-orang terdekat mereka. Gk mungkin juga Osamu memanggilnya dengan Atsumu.

"Tapi aku lihat dengan jelas kalau kau ada didalam." Wajah Atsumu masih terlihat bingung.

Krtt... Krtt... Krtt... Mereka semua sontak menoleh kearah pintu gudang. Bahkan Bokuto yang saat itu masih memegang kenop pintu mendadak berteriak kepanasan sambil mengibas-ngibaskan tangannya.

"Bokuto -san." Akaashi buru-buru mengecek tangan Bokuto yang terlihat memerah dan melepuh.

Akaashi, Bokuto, Atsumu, Osamu dan Sakusa menatap pintu gudang itu dengan tatapan takut. Apalagi suara cakaran itu terdengar semakin jelas dan ditambah suara jeritan.

Sosok yang berada didalam sana mendadak berteriak. "PERGI!! PERGI!! AKU BENCI!! PERGI!!!" Entah kenapa Sakusa merasa jika kebencian itu ditunjukkan untuk dirinya.

Mereka berlima memundurkan langkahnya dan berlari menjauhi pintu gudang itu.

^•^ BERSAMBUNG ^•^
Thanks For Reading 🤗
Don't Forget For Votmen 🥰

Cannibal Village {HAIKYUU}Where stories live. Discover now