Cewek atau Cowok

59 19 1
                                    

°~° HAPPY READING °~°
^•^

Atsumu, Osamu, Oikawa, Iwaizumi, Kageyama, Hinata, Bokuto, Sakusa dan Akaashi tengah berkumpul di ruang tengah. Rumah ini tidak tingkat tapi cukup luas. Terdapat 3 kamar tidur dan 1 kamar mandi, dapur dan ruang tengah. Begitu mereka selesai berkeliling rumah ini mereka memilih untuk bersantai di ruang tengah.

"Eh, tadi cewek itu cantik banget ya." Kata Atsumu membuka percakapan.

"Iya, kulitnya bersih sekali." Timpal Iwaizumi.

"Hidungnya juga mancung." Sahut Osamu.

"Hah? Cewek? Cewek siapa yang kalian bicarakan?" Celetuk Bokuto yang terlihat bingung mereka bertiga jelas juga bingung.

"Itu loh cewek pemilik villa ini." Kata Osamu.

"Hah?" Bokuto menyeritkan keningnya. "Mana ada cewek? Itu jelas-jelas cowok walaupun rambutnya panjang, tapi dia itu cowok."

Atsumu, Osamu dan Iwaizumi bingung, jelas-jelas yang mereka lihat itu perempuan dengan celana panjang dan baju pink, rambutnya juga panjang sebahu dan mereka bertiga yakin kalau orang itu perempuan karena dia sangat cantik.

"Mana ada cowok, dia tuh cewek." Ucap Atsumu yang masih kekeh dengan ucapannya.

"Yang aku liat dia juga cowok kok." Kata Hinata. "Pakai baju pink, celana panjang hitam. Tapi orang itu jelas cowok karena tampan, bahkan ada kumisnya juga." Makin bingung lah mereka semua.

"Aku juga melihatnya cowok." Ucap Akaashi.

"Gk mungkin, jelas-jelas itu cewek dan gk ada kumisnya." Celetuk Osamu yang benar-benar yakin jika orang yang tadi itu adalah perempuan.

"Kageyama, Oikawa, Sakusa." Panggil Iwaizumi yang membuat si empunya nama menatap mereka. "Yang kalian lihat tadi cewek atau cowok?" Tanya Iwaizumi.

'Jika mereka melihat orang itu adalah cewek berarti mata mereka yang salah tapi kalau cowok berarti mata kami yang salah.'

Tapi Iwaizumi yakin betul kalau orang itu adalah perempuan, gk mungkin salah lihat.

Namun bukannya menjawab pertanyaan Iwaizumi, wajah Oikawa, Kageyama dan Sakusa malah langsung pucat pasih dan mematung. Mereka semua yang melihat hal itu jelas kebingungan dan bertanya-tanya sebenarnya apa yang mereka lihat.

Namun bukannya menjawab Oikawa malah mengalihkan topik. "Kamar ini ada tiga, berarti satu kamar berisi 3 orang. Aku tidur bersama Iwaizumi, siapa yang mau ikut pindahkan barang kalian ke kamar kami." Katanya sembari bangkit dari duduknya dan berjalan menuju kamar yang berada di dekat pintu masuk.

Kageyama juga memasuki kamar kedua dan di ikuti oleh Sakusa yang berada dikamar yang sama dengan kamar Kageyama.

"Sepertinya kita semua melihat hal yang berbeda." Kata Akaashi.

•⭐•

Jarum jam menunjukan pukul 12 malam, hujan turun dengan sangat deras. Osamu mendudukan dirinya di ruang tamu. Ia tidak bisa tidur, mungkin karena ini adalah tempat asing.

Setelah Osamu lihat-lihat disini sama sekali tidak ada teknologi, entah televisi atau komputer. Listrik pun hanya digunakan untuk lampu dan air saja, sisanya tidak ada satupun colokan listrik yang digunakan untuk mencolok kabel apapun termaksud kabel changer.

"Apa orang-orang yang ada disini menolak adanya teknologi ya? Tapi ada beberapa mobil yang berjejer di jalanan, walaupun berdebu sih." Gumam Osamu sembari menyeruput coklat panasnya.

Osamu mendudukan diri di sofa panjang, bentuk Sofanya itu seperti huruf L dan ada single sofa di depan lemari besar, lalu di tengah-tengah terdapat meja berukuran sedang.

Ditempat ini tidak begitu ada banyak dinding, jadi ketika kamar 1 dan kamar dua membuka pintu ia akan langsung berhadapan dengan ruang tengah, jika kamar tiga membuka pintu maka ia bisa melihat ruang tengah dan dapur, disamping dapur ada sebuah ruangan kecil yang terkunci dengan sangat rapat, entah apa isinya.

Lalu yang memisahkan ruang tengah dan dapur pun hanya lemari berukuran besar yang berisi beberapa buku tua dan patung-patung kecil yang bentuknya sangat aneh.

Mata Osamu melirik sekelilingnya, ia memperhatikan sekitarnya dengan saksama

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mata Osamu melirik sekelilingnya, ia memperhatikan sekitarnya dengan saksama. Tidak ada foto atau hiasan apapun di dinding yang membuat rumah ini kelihatan sangat sepi.

Didalam setiap kamar juga terdapat dua kasur. Osamu sekamar dengan Atsumu dan Bokuto di kamar tiga. Kageyama, Hinata dan Sakusa dikamar 2. Oikawa, Iwaizumi dan Akaashi berada di kamar 1.

Namun ketika asik melihat-lihat sekitar Osamu merasakan ada sesuatu yang menatap dirinya dari balik lemari besar itu. Osamu menoleh menatap kearah sudut kecil yang ada di antara buku-buku, ia melihat sepasang mata yang menatapnya tajam.

Osamu jelas terkejut melihat hal itu. 'Siapa itu yang mengintip? Tapi di rumah ini hanya ada kita bersembilan saja.'

Osamu bangkit dari duduknya, ia merasa merinding. Namun bukannya kembali ke kamarnya yang berada di kamar tiga, Osamu malah memasuki kamar Kageyama yang berada di kamar dua.

Osamu berpikir, jika dia masuk ke kamar tiga otomatis dia akan melihat sosok yang menatapnya itu dan Osamu tidak mau melihatnya sendiri. Jadi ia memutuskan untuk masuk ke kamar yang ada didekatnya saja.

BRAK. Osamu sedikit kencang saat menutup pintu yang sontak membuat Sakusa terbangun dan terkejut.

Sakusa menatap Osamu dengan kesal. "Ngapain kau disini?! Ganggu orang tidur aja." Kata Sakusa dengan kesal. Sakusa menoleh ke ranjang disampingnya disana Hinata dan Kageyama juga ikut terbangun.

"Osamu -san kenapa wajah mu pucat begitu?" Tanya Hinata penasaran. Osamu tidak menjawab, dia memilih untuk mengunci pintu kamar itu dan duduk di ranjang Sakusa.

Osamu menunjuk kearah luar. "Ada yang menatap ku disana, matanya melotot tajam." Katanya dengan tangan gemetar.

Hinata dan Sakusa yang mendengar hal itu jelas bingung. Siapa yang menatap Osamu sambil melotot selain Atsumu?

"Paling juga kembaran kau." Kata Sakusa.

"Bukan, jelas-jelas itu bukan mata Tsumu. Matanya seram sekali." Kata Osamu.

Mendengar hal itu mereka bertiga penasaran lah dengan apa yang dilihat Osamu. Kageyama turun dari ranjangnya.

"Osamu -san, biar aku antar kau ke kamar. Tapi kau jangan menoleh ke belakang ya." Kata Kageyama yang berjalan menuju pintu dan membuka kuncinya.

"Eh, aku ikut Kageyama." Kata Hinata yang juga melompat turun dari ranjang.

^•^ BERSAMBUNG ^•^
Thanks For Reading 🤗
Don't Forget For Votmen 🥰

Btw denah nya aku buat sendiri ya... Jadi maaf kalau kurang jelas 😁

Cannibal Village {HAIKYUU}Where stories live. Discover now