Awalnya ingin membantu orang-orang di desa terpencil, tapi malah terjebak di desa kanibal. Bagaimana kisah mereka? Akankah mereka berhasil keluar dari desa itu?
"Aku mau pulang." -Hinata.
"Kau tidak akan mendapatkan semuanya, sialan." -Kageyama.
"Ak...
"Eh? Raja besar?" Ucap Hinata terkejut saat melihat Oikawa mengikuti Iwaizumi.
"Oikawa -san? Kenapa kau membawa Oikawa -san?" Tanya Kageyama bingung padahal Kageyama pikir tidak boleh mengajak orang lain.
"Memangnya kenapa?! Aku ingin ikut dengan Iwa -chan." Ucap Oikawa yang entah kenapa dirinya merasa kesal. Ya secara alami Oikawa dan Kageyama adalah saingan yang sering mengadu skill.
"Bukan begitu, tapi bukankah harusnya kau berada di Argentina?"
"Aku baru pulang, tapi karena Iwa -chan ingin pergi aku jadi mengikutinya."
Iwaizumi hanya bisa menghela nafas saat melihat Kageyama dan Oikawa saling bertatapan tak suka.
"Syukurlah ternyata boleh membawa orang lain." Ucap Atsumu yang datang bersama Osamu.
"Wah Osamu -san juga ikut?"
"Aku yang mengajaknya agar dia tidak bosan." Atsumu terkekeh.
"Bukankah lebih tepatnya memaksa." Ralat Osamu yang membuat Atsumu menatapnya kesal.
"Harusnya aku mengajak Natsu juga, tadi dia kan merengek ingin ikut." Hinata berucap dengan lesuh. Natsu adalah adiknya dan Natsu juga tadi sempat meminta ingin ikut.
"Hey hey hey aku juga membawa Akaashi loh." Bokuto melompat-lompat kecil.
"Jangan melompat Bokuto -san, kau bisa jatuh." Kata Akaashi mengingat sekarang adalah musim hujan dan jalanan licin.
"Akaashi -san apa kabar?" Tanya Hinata senang.
"Cukup baik." Akaashi tersenyum.
"Lama tidak bertemu Akaashi -san." Kata Kageyama.
"Kau terlihat baik Kageyama."
"Ha'i."
"Dimana Kiyomi?" Tanya Osamu yang tidak melihat keberadaan Sakusa.
"Osamu -san." Hinata menunjuk kearah Sakusa yang berdiri dibawah pohon, ia terlihat meringkuk dan wajahnya juga terlihat masam dengan pakaian hitam panjang dan masker putih.
Osamu tertawa. "Kau persis seperti hantu Kiyomi hahaha." Suara tawa itu membuat Sakusa semakin kesal.
Walaupun jarak pohon itu cukup jauh tapi Sakusa bisa mendengar semua ucapan Osamu. 'Kembar sialan.'
"Sudahlah, ayo kita berangkat." Kata Iwaizumi. "Aku sudah menyewa mini bus untuk kita berangkat pulang pergi." Kata Iwaizumi yang langsung mengambil mobil mini bus itu diparkiran gym, dibandingkan mini bus mungkin itu lebih bisa di sebut sebagai mobil Van.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
