[5] Jebakan Mafia

10K 964 11
                                    

Happy Reading ✧
Jangan lupa vote, komen dan share

© Redmilllo

-

“ADA APA INI?” Teriak sang pemilik rumah sewa yang membuat Cylo dan Ivo langsung melempar pandangan masing-masing.

“SIAL!” Teriak mereka berdua bersamaan dengan panik.

Bagaimana tidak, rumah sewa ini sudahlah sangat hancur dan berantakan. Pecahan kaca dimana-mana, lemari dan sofa yang rusak dan bahkan dinding rumah sudah bolong akibat adu tembak. Ini benar-benar gawat.

Seolah mengerti, Cylo langsung saja keluar bersama dengan Ivo melalui pintu belakang. Mereka berdua menggunakan skill berlari dan melompat yang sangat baik. Melewati atap-atap rumah tanpa takut terjatuh, berlari dengan cepat dan menggunakan teknik lompatan parkour beberapa kali. Benar-benar pria manis yang sangat lincah.

“Ayo ke hotel, kita akan membahas rencana untuk menghancurkan algoritma itu.” Ucap Cylo sambil melakukan lompatan indah di atap rumah.

Ivo hanya mengacungkan jempolnya tanda setuju lalu mulai mengikuti arah yang diambil oleh Cylo. Ini benar-benar perasaannya atau apa tapi yang jelas Cylo yang merupakan pembunuh bayaran itu tidak seburuk yang Ivo pikirkan. Ya, setidaknya sebagai partner sementara.

Hal itu juga dirasakan Cylo karena memang dia pernah memiliki beberapa partner dalam melakukan misi termasuk salah satunya Jaki. Dan dari semua partner itu tidak ada yang terlalu dekat seperti ini. Namun jika dengan Ivo terasa berbeda seolah mereka adalah teman yang sudah lama mengenal satu sama lain tapi meskipun begitu Cylo tetap harus waspada.

Sekitar 20 menit berlari dan melompat akhirnya mereka sampai di hotel milik Cylo. Cukup mewah dan nyaman, bahkan tidak seperti kamar seorang pembunuh bayaran.

Ivo langsung mendudukan dirinya di ranjang sedangkan Cylo berjalan menuju arah kamar mandi lalu kembali dengan membawa kotak medis. Benar, setelah kejadian itu mereka hampir lupa dengan luka yang mereka derita.

“Obati lukamu.” Ucap Cylo yang mendudukan dirinya di bawah lalu mulai membuka kotak medis itu karena memang tubuhnya juga penuh luka.

Ivo mengerti lalu dia juga ikut mendudukan dirinya di bawah lalu mengambil beberapa peralatan untuk mengobati lukanya.

Hening.

Kedua pemuda manis itu saling mengobati diri mereka sendiri dan tentu saja masih kaku.

Ivo benar-benar tidak tahan dengan semua ini. Dia tidak biasa untuk tidak berbicara dan melewati situasi dengan keheningan seperti ini.

“Ck, apakah tidak ada yang bisa dibicarakan, Aku benar-benar bosan.” Ucap Ivo memecah keheningan namun Cylo hanya mengangkat alisnya malas.

“Ck, sangat berisik. Aku jadi ragu untuk bekerja sama dengan mu.”

“Heh. Aku ini hacker profesional tentu saja aku bisa lebih baik dari mu.”

“Malah aku yang seharusnya ragu untuk bekerja sama dengan mu, kau itu tidak seperti pembunuh bayaran sungguhan. Lihatlah kamar ini, sangat rapi dan bersih seperti anak gadis saja.” Lanjut Ivo.

“Jaga bicaramu! Memangnya seorang pembunuh bayaran tidak boleh memiliki kamar rapi dan bersih, lagipula ini hanya kamar sementara.”

“Ck.”

“Diamlah, setelah kau obati lukamu. Ayo kita bicara untuk rencana menghancurkan algoritma itu.”

Ivo mengangguk lalu mereka berdua kembali dengan kegiatan mengobati lukanya masing-masing. Setelah selesai, Cylo langsung membereskannya dan dia kembali ke ruangan tengah untuk berbicara dengan Ivo.

Double Date With Mafia [BxB] - END ✓Where stories live. Discover now