BAB 4 : DROP OUT

52 18 13
                                    

07.00 WIB

Cuaca Bandung sedang mendung. Dini tiba disekolah sebelum hujan. Juan datang dihadapan Dini.

"Ini kita kenapa pake baju hitam-hitam?" ucap Dini.

"Ada yang di DO," ucap Juan.

"Jangan-jangan senior yang kemarin lagi," ucap Dini.

"Mana tau," ucap Juan.

"Eh lu langsung pake bajunya cakep si..," ucap Dini.

"Udah tau gue ganteng," ucap Juan.

"Sini gue foto dulu kirim ke Novita," ucap Dini.

"Gas," ucap Juan.

Cekreckk..............📸

"Ga mau foto berdua?" ucap Juan.

"Oh iya dah boleh," ucap Dini.

"Gue suka sama lo juga boleh ga si?" ucap Juan.

"Apa?" ucap Dini.

"Ga ada lo salah denger kali," ucap Juan.

"Oh gue kirim ya," ucap Dini.

"Iya," ucap Juan.

PESAN

Dini : send photo

Novita : ganteng

Dini hanya melihat balasan Novita dengan senyum tipis.

"Andai lo tau perasaan gue Juan," batin Dini.

"Lo sama siapa makrab besok?" ucap Juan.

"Bebas," ucap Dini.

"Jadi udah dapet pasangan belum?" ucap Juan.

"Belum," ucap Dini.

"Sama gue?" ucap Juan.

"Novita gimana?" ucap Dini.

"Kan ga satu sekolah, di sekolah ini gue paling deketnya sama lo," ucap Juan.

"Terserah asal jangan sampe ketahuan ntar gue ribut lagi sama dia," ucap Dini.

"Beres, nanti pulang temenin gue ke toko baju," ucap Juan.

"Ya," ucap Dini.

Saat mereka mampir ke toko baju.

"Eh kok ga bisa gerak motornya," ucap Juan.

Juan melihat ke arah tempat bensin.

"Bensin habis ya ampun," ucap Juan.

"JUAN LO SURUH GUE JALAN KAKI" teriak Dini.

"Hehe bantuin gue dorong yak😅," ucap Juan.

"Cukup tau," ucap Dini.

Dini dan Juan mendorong motor sampai pom bensin.

"Akhirnya," ucap Dini.

"Isi 50 ya pak," ucap Juan.

"Ni minum buat lo," ucap Juan.

"Makasi," ucap Dini.

"Ayo ni udah ada bensinnya," ucap Juan.

"Oke," ucap Dini sambil menaiki motor Juan.

Setibanya di toko baju.

"Ukuran baju lo apa?" ucap Juan.

"Lo mau beliin gue? gausa ngerepotin," ucap Dini.

"Gapapa," ucap Juan.

"Lo aja yang beli dulu nanti baru gue ikutan beli baju," ucap Dini.

"Oke," ucap Juan.

Juan mengeluarkan jari telunjuknya menujuk kearah baju.

"Ganteng ga ya kira-kira gue pake ini?" ucap Juan.

"Coba aja," ucap Dini.

Juan pergi ke ruang ganti. Dini sambil mencari baju yang cocok untuknya dan setelah itu berdiri menunggu Juan.

"Gimana Juan kok lama banget ganti bajunya," keluh Dini.

"Iya bentar," ucap Juan keluar dari ruang ganti.

"Ganteng kan?" ucap Juan.

Dini melamun.

"Lo terpesona ya," ucap Juan.

"Lumayan bajunya, sini lo," ucap Dini.

"Berapa harganya ya?" batin Dini.

Dini mencari harga di bajunya Juan.

"1 jt," ucap Dini semari kaget melihat harga.

"Murah itu tenang gue bisa beli," ucap Juan.

"Enak banget ya," iri Dini.

"Sini lo mau gue beliin," ucap Juan.

"Oke," ucap Dini.

"Makanya dari tadi," ucap Juan.

"Heheh, ayo ke kasir," ucap Dini.

"Bajunya ga lo coba?" ucap Juan.

"Udah," ucap Dini.

"Okedeh," ucap Juan.

Mereka pun segera ke kasir dan membayar.

"Makasih ya," ucap Dini.

Ponsel Juan berbunyi. Terlihat pesan dari grup angkatan. Juan membaca pesan tersebut.

ANGKATAN 27💪

08XXXXXXXXXX : Siapa yang cepu woy senior minum bir kita kena lagi ni, kalau mau sengsara sendiri aja jangan ngajak-ngajak lah, satu angkatan kena.

"Duh mati kita Din babak belur besok ni yang cowo-cowo," ucap Juan.

"Kenapa tu?" ucap Dini.

"Ada yang cepu pasti satu angkatan kena," ucap Juan.

"Kacau," ucap Dini.

"Lo ga usah masuk aja besok," ucap Dini.

"Mana bisa gitu kan gue mau sekolah, nilai gue gimana?" ucap Juan.

"Daripada lo dibikin mati," ucap Dini.

"Duh pasrah besok gue Din," ucap Juan.

"Jahat banget ya senior kita :( ," ucap Dini.

"Gatau dah, pulang yo Din cape gue," ucap Juan.

"Oke," ucap Dini.

REBEL (ON GOING)Where stories live. Discover now