BAB 1 : TOXIC MASCULINITY

51 14 5
                                    

Saat Juan masuk kelas dan melihat keberadaan Dini disana. Seperti biasa anak-anak laki-laki di kelas Dini suka membully Juan.

"Juan ngompol dicelana," ledek Naufal.

Juan menahan tangisan.

"Hahah nangis," ucap Naufal.

"LO BISA DIAM GA?!" bentak Dini dari kejauhan.

"Buset cewenya, ampun suhu," ucap Naufal.

"Di belain kok sama cewe malu jadi cowo BOSSS," ucap Naufal.

"Gue bilang pergi pergi," ucap Dini.

Naufal pergi dari hadapan mereka.
Dini menatap Juan dari jauh. Saat Juan menatap Dini. Dini mengalihkan pandangan. Juan mengelap air matanya. Jam pelajaran pun tiba. Semua terlihat baik-baik saja seperti terlihat tidak terjadi apa-apa. Hari ini ada guru PPKN baru. Namanya Bu Sri dari bicaranya sih lemah lembut kelihatan seperti orang baik. Tapi guru ini juga bisa tegas lho..

Bel makan siang berbunyi. Semua isi kelas berbaris menuju ruang makan. Juan dan Dini berjalan berdampingan memisahkan barisan dengan yang lain.

"Gue kaget lo cowo kok bisa nangis ya?" ucap Dini.

"Iya bisalah lo kira cowo ga punya hati apa," ucap Juan.

"Gue kira semua cowo jahat," ucap Dini.

"Terus?! kalau semua jahat gue jahat juga gitu, manusia beda-beda," ucap Juan.

"Semua cowo sama aja," ucap Dini.

"Gitu aja terus," ucap Juan sambil pergi meninggalkan Dini.

"Galak banget," ucap Dini mengeluh.

Dini mengejar Juan.

"Iya Juan maaf," ucap Dini membujuk.

"JUAN GANTENG," teriak Dini.

"Apa sayangku?" ucap Juan.

"Modus banget sih lo," ucap Dini.

"Siapa yang ga senang dipuji," ucap Juan tersenyum.

"Ya terserah," ucap Dini.

"Lo suka gue ya?" ucap Juan.

"Engga," ucap Dini.

Mendengar itu ada rasa kecewa di hati Juan.

"Oh bagus," ucap Juan.

"Yakali, bye," ucap Dini sambil menjulurkan lidah.

"Bye," ucap Juan.

Sambil berbalik badan membelakangi Juan. Dini tersenyum.

"Lucu juga si kalau dipikir-pikir," batin Dini.

Mereka sampai di ruang makan dan berpasangan berdua.

"HORMAT GERAK, TEGAK GERAK"

Setelah habis dari ruang makan mereka pun pulang. Saat nyampai dirumah Dini langsung berbaring di kasur dan memimpikan Juan.

Dini berada di taman bunga. Berhias bunga bentuk love bunga mawar seperti yang disuka Dini. Juan muncul dihadapan Dini.

"Kaget," kaget Dini.

"Dini lo mau ga jadi pacar gue?" ucap Juan.

Tiba-tiba Dini bangun dari mimpinya.

"Astagfirullah," ucap Dini.

Keesokan harinya di sekolah.

REBEL (ON GOING)Where stories live. Discover now